Infografis
Suara.com - Ibunda Raffi Ahmad, Amy Qanita ikut dimintai tanggapan soal terseretnya nama sang anak ke kasus pencucian uang mantan pejabat Direktorat Jenderal Pajak, Rafael Alun Trisambodo.
"Dari pas pertama dengar juga mama sih haqqul yaqin nggak (terlibat)," ujar Amy Qanita di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, Sabtu (1/4/2023).
Sebagai ibu, Amy Qanita paham betul bagaimana cara Raffi Ahmad bekerja sejak muda. Tak mungkin menurutnya bila sang putra sulung sampai terlibat tindak pidana seperti itu.
"Mama kan tahu banget gimana Raffi, kerja kerasnya seperti apa. Jadi pas baca-baca berita itu, ah, sudah lah, sudah nggak mungkin," tutur Amy Qanita.
Apalagi setahu Amy Qanita, Raffi Ahmad tidak pernah bercerita bahwa dirinya mengenal Rafael Alun Trisambodo atau pun menjalin kerja sama bisnis dengan yang bersangkutan.
"Nggak kenal juga kok," kata Amy Qanita.
Sebagaimana diketahui, Indonesian Audit Watch menyinggung keterlibatan artis berinisial R dalam praktek pencucian uang yang dilakukan Rafael Alun Trisambodo. Meski belum menyebut identitas, beberapa petunjuk sudah mereka beberkan.
"Ngaku-ngaku crazy rich lah. Bisa dibilang juga orang kaya baru," ujar perwakilan Indonesian Audit Watch, Iskandar Sitorus.
Indonesian Audit Watch juga mengungkap model pencucian uang Rafael Alun Trisambodo yang diduga melibatkan artis inisial R. Di antaranya seperti kerja sama membuat produk skin care serta suntikan modal bisnis.
Baca Juga: CEK FAKTA: Kasus Rafael Alun Seret Raffi Ahmad hingga Nagita Slavina Nangis Histeris, Benarkah?
"Tetap bisnisnya di situ dia," ucap Iskandar Sitorus.
Pernyataan Indonesian Audit Watch membuat publik mulai mencurigai Raffi Ahmad. Sebab ia punya koneksi bisnis dengan menantu Rafael Alun Trisambodo di klub basket RANS PIK Basketball.
Raffi Ahmad dan Nagita Slavina juga memiliki bisnis produk kecantikan. Bernama RANS Beauty, unit usaha itu didirikan sejak Oktober 2021.
Hanya saja, Indonesian Audit Watch belum bersedia membeberkan identitas artis inisial R yang dimaksud demi menjaga asas praduga tak bersalah.
"Kami menghargai asumsi publik, tapi kami tetap pada sikap kami untuk membeberkan inisialnya saja," tegas Iskandar Sitorus.
