Suara.com - Seorang artis porno bernama Stormy Daniels telah menjadi saksi kunci yang dapat mengirim mantan presiden Amerika Serikat —Donald Trump, ke dalam penjara.
Sebelum pemilihan presiden pada 2016, pengacara pribadi Trump saat itu —Michael Cohen, membayar Stormy yang memiliki nama asli Stephanie Clifford sebesar 130 ribu USD atau sekitar Rp untuk mencegahnya mengumbar aib kedekatannya dengan Donald Trump yang sudah tercium selama satu dekade.
Hanya saja tuduhan itu telah disanggah oleh Donald Trump. Dikutip dari CNN International, Donal Trump tengah menjadi subjek investigasi atas tuduhan skema pembayaran mencurigakan kepada Stormy Daniels pada Oktober 2016.
Melalui pengakuan mantan pengacara Donald Trump, ia mengaku membayar Stormy dari kantongnya sendiri yang kemudian diganti. Menurut Donald Trump, uang yang digunakan berasal dari uang pribadinya bukan uang kampanye.
Baca Juga: 9 Artis Jadi Korban Bully di Sekolah, Ada Penyanyi yang Dilempar ke Tong Sampah
Namun pada 2018, Stormy Daniels merilis sebuah buku yang menceritakan detil lebih lanjut mengenai hubungan spesialnya dengan si pebisnis ulung itu.
Lalu, siapa sebenarnya Stormy Daniels? Lahir di Louisiana, Stephanie Clifford alias Stormy Daniels menulis dalam bukunya bahwa ia berasal dari keluarga menengah ke bawah dan kerap menerima pelecehan seksual.
Dia pindah ke California saat remaja dan terjerumus dalam bisnis hiburan dewasa. Ia pun mengubah nama dan memiliki nama panggung sebagai Stormy Daniels, serta bekerja sebagai penari erotis, aktris, sutradara dan produser film porno.
Menurut pengakuannya, ia bertemu Donald Trump pada 2006 saat turnamen golf di Lake Tahoe, Nevada. Dia menambahkan bahwa pengawal Donald Trump membawanya ke kamar dan mengajaknya untuk makan malam yang berakhir dengan melakukan hubungan seksual.
Stormy Daniels mengatakan bahwa Donald Trump berjanji akan mengajak Stormy muncul dalam acara The Apprentice, yang kemudian membuat Stormy mau diajak berhubungan badan.
Baca Juga: Fuji Ungkap Artis yang Pernah Merisaknya Kena Pelecehan, Warganet: Karma!
Namun beberapa tahun kemudian, Donald Trump mengatakan bahwa Stormy tidak bisa berpartisipasi.