Suara.com - Seorang pemuda bernama Vito Raditya Sastranegara meninggal dunia usai 2 minggu berjuang di ICU. Penyebabnya, ia ditabrak seorang bocah 15 tahun dengan motor 250 cc.
Peristiwa terjadi di kawasan Semarang, Jawa Tengah pada 8 Maret 2023. Vito Raditya ditabrak bocah berinisial K. Kala itu, ia sedang berboncengan dengan temannya dan hendak menyebrang.
Kejadian itu membuat Vito Raditya mengalami luka parah di tubuhnya. Terutama pada bagian kepala serta kaki.
“Vito masuk ke ruang IGD. dengan kondisi yang cukup berat. Pertama di batang otak ada luka, itu pendarahan, kedua di bagian tengkorak kepala terjadi retak,” kata tante Vito Raditya, Fenyta Susilo di kanal YouTube TV One, Sabtu (25/3/2023).
“Pembengkakan di bagian paru-paru. lalu juga ada patah di kaki kir dengan luka terbuka,” imbuhnya menerangkan.
Hampir dua minggu berjuang melawan sakitnya, Vito Raditya meninggal dunia pada 20 Maret 2023. Meski begitu, keluarga tetap mengupayakan keadilan untuk pemuda 18 tahun ini.
“Saya berharap proses berjalan cepat, nyawa orang yang kami kasihi, bukan hal mudah untuk kami,” kata tante Vito Raditya.
Bukan hanya sang tante, paman Vito Raditya juga ikut bersuara di laman Instagram. Salah satunya menyoroti sikap keluarga pelaku yang ternyata tidak meminta maaf atas kejadian ini.
“Sejak awal keluarga penabrak tidak mau meminta maaf karena menunggu polisi yang mempersalahkan anaknya,” demikian keterangan yang hadir di Instagram Story Keaneric, Minggu (26/3/2023).
Ironinya, paman Vito Raditya mendapat kabar ada unggahan yang diduga ditulis dari pihak penabrak. Isinya, mengungkit soal biaya rumah sakit yang suidah dikeluarkan.
“Keluarga saya benar-benar bertanggung jawab. Keluarga saya juga sudah bertemu dengan keluarga Vito untuk menyelesaikan kejadian kecelakaan,” tulis seseorang yang diduga pihak pelaku.
Ia menambahkan, “bahkan, orangtua saya rela mengeluarkan biaya untuk ruang ICU selama 7 hari.”
Ucapan ini jelas membuat keluarga Vito Raditya merasakan sakit hati. “Kenapa sih bentuk pertanggungjawaban dan penyelesaian kamu ukur dengan uang?” ucap paman Vito Raditya.
Paman Vito Raditya sekali lagi memperingatkan sosok tersebut untuk mengutamakan penyesalan lewat pernintaan maaf.
“Mengertikah kamu bahwa semua harus dimulai dengan minta maaf?” ucapnya.