Film Horor Berpotensi Menjadi Produk Khas Indonesia yang Mendunia

Ferry Noviandi Suara.Com
Selasa, 21 Maret 2023 | 03:25 WIB
Film Horor Berpotensi Menjadi Produk Khas Indonesia yang Mendunia
Diskusi film horor yang dihadiri para pembicara seperti sutradara Joko Anwar, produser Firman Bintang, aktor senior Slamet Rahardjo, dan ketua pengusaha bioskop di Indonesia, Djonny Syafruddin yang digelar pada 18 Maret 2023. [dokumentasi pribadi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Selalu dipandang sebelah mata, film horor kini semakin menggeliat dan menjadi genre favorit penonton saat ini. Kesuksesan KKN di Desa Penari dan Pengabdi Setan menjadi salah satu bukti.

Namun sayangnya, tidak semua film horor memberikan kualitas, hingga banyak juga film horor yang nasibnya cuma satu atau dua hari di bioskop.

Peran bioskop juga memiliki pengaruh besar untuk kesuksesan sebuah film. Namun pihak bioskop juga memiliki hitung-hitungan bisnis, dengan nilai duit yang tak kecil. Maka, harus ada komunikasi yang baik antara pihak produser dengan pemilik bioskop.

Demikian pokok-pokok pikiran dalam acara dikusi film bertajuk "Film Horor Naik Kelas, Dari Grade B ke Genre Bergengsi" yang digagas Forum Wartawan Hiburan (Forwan) dalam menyambut Hari Film Nasional, yang digelar di Sanggar Teater Populer di Kebon Pala, Jakarta Pusat, baru-baru ini.

Diskusi menghadirkan sutradara Joko Anwar, produser film H Firman Bintang, Ketua Organisasi perbioskopan H Djonny Syafruddin, dan aktor senior Slamet Rahardjo bertindak sebagai tuan rumah.

Menurut Joko Anwar, kisah-kisah horor dalam film sudah hadir sejak teknologi sinematografi periode awal ditemukan. Joko juga menyebut bahwa film horor Indonesia sudah tayang di empat benua.

Joko Anwar mengemukakan, membuat film horor tidak mudah, karena semua elemennya harus presisi. Ada banyak pengulangan adegan, namun sineas selalau ditantang menyajikannnya secara berbeda. Sehingga penonton selalu merasa mendapatkan hal yang baru.

Meski begitu, kata Joko Anwar, film horor Indonesia memiliki banyak kelebihan yang bisa dieksplorasi oleh para sineas. Berbeda dari film Hollywood, Indonesia memiliki sektiar 42 jenis hantu yang bisa dikembangkan dalam cerita film.

"Bandingkan dengan Barat yang hanya menghadirkan tiga jenis, drakula, monster dan zombie," kata Joko Anwar, yang sukses dengan film Horor Pengabdi Setan dan Perempuan Tanah Jahanam.

Baca Juga: Sinopsis Mrs Chatterjee vs Norway, Film yang Kisahkan Perjuangan Ibu Imigran India di Norwegia

Sedangkan bagi produser Firman Bintang, dari 30 film yang diproduksi, 20 di antaranya film horor. Baginya, pasar film horor adalah menengah ke bawah. Menurutnya, bila ingin bermain di film horor, maka harus fokus pada kelompok tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI