Suara.com - Di 2011 lalu, musisi Ahmad Dhani pernah menerima paket bom buku. Untungnya, bom tersebut langsung dijinakkan dan diledakkan di tempat yang berbeda oleh Tim Gegana.
Buku yang dikirimkan ke kantor Ahmad Dhani tersebut berjudul 'Yahudi Militan'.
Kini, 12 tahun pasca kejadian tersebut, pelaku pengirim bom pun buka suara terkait bom buku itu melalui podcast Deddy Corbuzier yang tayang pada Kamis (16/3/2023).
Pelaku bom buku, Pepi Fernando, mengatakan alasannya memilih Ahmad Dhani sebagai target karena percaya dengan gosip yang saat itu santer beredar di masyarakat.
Baca Juga: 10 Potret Atta Halilintar Hadiahi Karyawan Pergi Umrah, Sus Iroh Tak Kuasa Tahan Tangis
"Karena hari itu, mas Dhani itu lagi kenceng-kencengnya bahwa beliau itu keturunan Yahudi. Jadi bukan mas Dhani yang dihantam, tetapi Yahudinya itu yang ingin saya hantam," kata Pepi Fernando.
Selain itu, alasan Pepi Fernando menargetkan Ahmad Dhani adalah untuk viral.
"Memang kebetulan, ya model-model itu juga lah biar viral dan memang berhasil," sambungnya.
Tampil di podcast Deddy Corbuzier, Pepi Fernando mengaku ingin meminta maaf kepada suami Mulan Jameela tersebut.
Pepi Fernando juga mengaku bahwa tujuan pembuatan bom buku pada saat itu bukanlah untuk membunuh para target. Melainkan untuk mengetahui seberapa besar efek bom rakitan yang dibuatnya.
Baca Juga: 10 Potret Apartemen Mewah Ajudan Pribadi, Nilainya Gak Main-Main, Capai Rp20 Miliar!
"Itu tempat-tempat itu bakalan terdeteksi. Dalam pikiran saya itu bakalan terdeteksi, kemudian kita nonton di TV terus kita lihat, 'oh, segitu', karena tujuan lain saya itu buat bom gereja Serpong," jelasnya.
Selain Ahmad Dhani, Pepi Fernandez juga menargetkan mantan Ketua Umum Pemuda Pancasila (PP) Japto S Soerjosoemarno, pendiri Jaringan Islam Liberal Ulil Abshar Abdalla, mantan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Gorries Mere.