Suara.com - Polisi mengungkap korban kasus investasi robot trading auto trade gold (ATG) dengan tersangka Wahyu Kenzo berjumlah lebih dari 1.423 orang. Salah seorang korban rupanya ada dari kalangan sebriti, Olive Lee.
Saat dihubungi melalui sambungan telepon, Olivie Lee mengaku menjadi korban robot trading ATG sejak 2021. Mantan host di JakTV ini mengaku tertarik ikut ATG karena banyak teman-temannya yang bergabung. Selain itu, keuntungan yang dijanjikan jug begitu menggiurkan.
"Sebagai seorang pebisnis yang juga sudah pensiun tentulah ini peluang yang sangat bagus. Begitu beberapa bulan saya ada di dunia robot trading, saya melihat banyak member dari berbagai kalangan, seperti ibu rumah tangga, bapak-bapak yang terkena PHK dampak dari pandemi, bahkan orang-orang yang memiliki kebutuhan khusus. Wah saya pikir ini adalah bisnis yang luar biasa bisa menjadi solusi bagi berbagai lapisan," ujar Olive Lee.
Olive Lee sebenarnya baru saja menjalankan bisnis pertunjukan. Namun gara-gara Covid-19, bisnis tersebut pun terpaksa gulung tikar, karena hampir tidak ada acara pertunjukan musik hampir dua tahun. Alasan itu pula yang membuat perempuan yang kini menetap di Belanda itu tertarik bergabung di ATG.
Baca Juga: Pelapor Kasus Robot Trading Wahyu Kenzo Terus Bertambah, Capai 1.423 Laporan Korban
"Kemudian Februari 2022 ada banyak robot trading yang bermasalah, tapi hanya ATG tidak mengalami hal serupa seperti yang lain. Sampai Maret 2022 saat semua robot trading mati, namun ATG masih berdiri tegak bahkan bisa mengambil uang walaupun terbatas," imbul Olive Lee.
Kemudian sampai pada momen di mana robot trading ATG bermasalah. Banyak member yang tak bisa mengambil hasil dan uang simpanannya. Bahkan ada pembekuan dana oleh PPATK. Olive Lee pun baru menyadari kalau ATG juga bermasalah.
"Puncaknya pada 8 Maret lalu resmi memutuskan sang pemilik robot trading Wahyu Kenzo ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka atas tindakan pencucian uang dan atas dugaan penggelapan dana dari kasus robot trading yang dimilikinya dengan total kerugian di nilai Rp 9 triliun, dengan jumlah member terdaftar sesuai dengan hasil informasi dari polisi sebanyak 25 ribu yang tersebar di berbagai negara," ucap Olive Lee.
Namun Olive Lee sendiri melihat ada beberapa kejanggalan dalam kasus ATG milik Wahyu Kenzo ini. Salah satunya soal pernyataan polisi kalau membernya berjumlah 25 ribu. Padahal yang ia tahun, jumlah member lebih dari itu dan tersebar ke luar negeri hingga Prancis. Olive Lee pun meminta polisi untuk lebih transparan mengenai kasus ini.
"Ya saya dan member lain harapkan adanya kejelasan dan transparan dalam kasus ini. Namun saya juga menyampaikan apresiasi terhadap kinerja kepolisian yang luar biasa membantu masalah ini, terutama kepada Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Budhi Hermanto, dan jajaran Kepolisian dari Polda Jatim," tutur Olive Lee.
Baca Juga: Bahagianya Olive Lee Rayakan Ultah Sekaligus Wedding Anniversary di Belanda