Suara.com - Viralnya kritikan Kiky Saputri terhadap pelayanan dokter di Indonesia memicu sejumlah pihak ikut angkat suara. Terbaru, penulis sekaligus pegiat media sosial, Rumail Abbas menceritakan pengalaman tetangganya saat berobat ke rumah sakit di luar negeri.
Melalui cuitannya di Twitter pada Rabu (8/3/2023), Rumail Abbas mengomentari unggahan Presiden Joko Widodo tentang 2 juta orang Indonesia yang lebih memilih berobat ke luar negeri.
Perihal hal itu, Rumail Abbas menceritakan kisah tetangganya yang harus membayar pengobatan dengan jumlah fantastis di Indonesia. Sementara ketika pindah ke Malaysia, biayanya justru jauh lebih rendah.
"Tetangga punya penyakit. Di sini, ia perlu menyiapkan uang hampir tembus semiliar (tinggal dikit lagi). Dan harus menunggu (antrean operasi?). Dikasih saran berobat ke Malaysia. Ternyata, biaya operasinya hanya ratusan juta (sudah dapat perawatan pula). Kenapa lebih murah?" cuit Rumail Abbas.
Baca Juga: Diam-Diam Bangun Rumah Megah, Intip 7 Potret Hunian Baru Arie Kriting dan Indah Permatasari
Tidak hanya masalah biaya, persentase kesembuhan berobat di luar negeri juga dinilai lebih tinggi daripada di Indonesia.
Pengalaman lainnya, Rumail Abbas menceritakan seorang pejabat DPR berobat ke Singapura karena menderita penyakit jantung. Di Indonesia, pejabat sudah didiagnosis dengan berbagai penyakit.
"Kemudian berobat ke Singapura (kata anaknya: pakai biaya sendiri). Tahun 2024 ia maju Pileg. Terlihat bugar, masih bisa renang, pula," lanjutnya.
Ternyata, biaya perawatan keseluruhan di Singapura pun lebih rendah daripada di Indonesia. Biaya ini terlepas dari pengeluaran untuk akomodasi.
"Kenapa bisa lebih murah?" pungkasnya.
Baca Juga: Selebgram Cutbreh Pukuli Teman Sekolah di Depan Para Guru, Emosi Gegara Dikatai Jablay
Cuitan ini pun ramai dikomentari warganet. Beberapa dari mereka menjelaskan alasan biaya pengobatan di Indonesia lebih mahal.
"Menurut dokter spesialis yang pernah aku tanyakan tentang hal ini katanya pajak impor alat-alat kesehatan tinggi, obat-obat tertentu yg masih impor pajaknya juga tinggi, kalo di Malaysia impor alat-alat kesehatan dan obat-obatan lebih kecil," komentar @srgdamai***.
"Karena di luar negeri medical device ga kena pajak, di Indonesia medical device kena pajak barang mewah. Itu kenapa," sambung @syrlato***.
"Salah satunya, setahu saya karena pajak alat kesehatan di Malaysia dinolkan atau jauh lebih murah. Pajak pembelian alat kesehatan kita lumayan besar apalagi yang impor. Pajak ini dibebankan RS/klinik kepada biaya berobat pasien," pungkas @mandro***.