
Sebelum dikenal sebagai TikToker dan selebgram, Ibnu Wardani pernah bekerja sebagai karyawan kantoran. Pengalaman kerja Ibnu Wardani juga cukup menjanjikan. Ibnu pernah menjabat sebagai Project Lead Development di Pertamina, Head of Marketing di HDI Foundation, Management Trainee Program di Tower Bersama Group, dan juga Unilever yang dijalaninya kurang lebih selama 2 tahun 8 bulan. Jabatan yang diembannya di Unilever adalah Assistant Manager New Channel Development setelah sebelumnya bekerja sebagai Assistant Area Sales Manager selama 4 bulan.
4. Sukses Jadi TikToker

Iming-iming popularitas dan kesuksesan membuat Ibnu Wardani memilih terjun secara penuh sebagai TikToker. Ternyata keputusannya tepat karena sekarang ia menjadi salah satu seleb TikTok terkenal dan sukses. Awalnya ia memulai karier sebagai youtuber dan kerap membuat konten prank bareng istrinya. Namun, menjadi konten kreator di TikTok sepertinya lebih menjanjikan baginya. Terbukti saat ini ia sudah memiliki 17,9 juta followers yang selalu menunggu update-an kontennya. Bahkan dengan ketenarannya Ibnu Wardani mendapat kesempatan muncul sebagai cameo dalam film adaptasi My Sassy Girl.
5. Tersandung Kontroversi Tarif Taksi Jepang

Beberapa waktu lalu, Ibnu Wardani yang pernah berlibur ke Jepang membagikan pengalamannya. Ia menyebut jika untuk liburan ke Jepang bisa menguras dompet sampai menghabiskan Rp 500 juta. Tapi yang paling mahal menurutnya adalah ongkos taksi yang bisa mencapai Rp 1,4 juta hanya untuk membuka pintu mobilnya saja. Pernyataan Ibnu Wardani segera mengundang reaksi ketidaksepakatan dari mereka yang pernah atau menetap di Jepang. Salah satunya akun @gustypratama17 yang menyanggah ucapan Ibnu dan menyebut jika tarif taksi saat memulai perjalanan dimulai dari Rp 56 ribu atau sekitar 500 Yen.
Itulah profil Ibnu Wardani yang lagi ramai karena pernyataannya perihal tarif mahal taksi di Jepang viral.
Kontributor : Safitri Yulikhah