Selain Jung Myung Seok, In The Name of God: A Holy Betrayal juga mengupas tuntas misteri kematian pengusaha Park Soon Ja bersama 31 orang lainnya yang janggal. Ada pula kasus kematian misterius di komunitas Baby Garden yang didirikan oleh Kim Ki Soon.
Pemimpin sekte terakhir yang dibahas adalah Pendeta Lee Jae Rock dari Gereja Pusat Manmin. Pendeta tersebut meminta hadiah dan persembahan yang berlebihan dari para pengikutnya.
Dampak In The Name of God: A Holy Betrayal

In The Name of God: A Holy Betrayal merupakan dokumenter yang benar-benar kelam. Cho Sung Hyun sang sutradara tak sungkan menampilkan topik-topik yang triggering seperti pelecehan anak, kekerasan seksual, dan bunuh diri.
Konten berdasarkan kisah nyata yang ditampilkan serial ini mendapat komplain dari Christian Gospel Mission (JMS) karena dianggap menyebarkan informasi palsu. Namun pengadilan menolak dengan alasan dokumenter telah didasarkan pada bukti kuat yang tidak dapat disangkal.
In The Name of God: A Holy Betrayal juga memicu kemarahan pemirsa yang mengaku jijik pada para pemimpin sekte di atas. Mereka bersimpati kepada para korban yang masih berjuang hingga hari ini.
Industri K-Pop juga terkena dampaknya. Fans K-Pop diimbau untuk memboikot album yang dijual oleh Synnara Records yang didirikan pemimpin sekte Kim Ki Soon pada 1982.
Itulah sinopsis In The Name of God: A Holy Betrayal, dokumenter Netflix yang jadi hot topic dalam beberapa hari terakhir.
Kontributor : Chusnul Chotimah
Baca Juga: Sinopsis In The Name of God A Holy Betrayal, Dokumenter Tentang Sekte Sesat di Korea