Suara.com - Mantan pejabat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Rafael Alun Trisambodo mengaku lelah usai diperiksa KPK terkait sumber kekayaannya yang mencapai Rp 56,1 miliar. Ayah tersangka kasus penganiayaan, Mario Dandy Satrio, itu bahkan meminta dikasihani.
"Saya sudah lelah, dari pagi (diperiksa) tolong kasihan saya ya. Saya sudah lelah, saya sudah lelah," kata Rafael dalam potongan video yang beredar di akun @lambegosiip, Kamis (2/3/2023).
Warganet langsung bereaksi keras atas keluhan Rafael Alun tersebut. Mereka mengeluh lebih melelahkan bayar pajak namun disalahgunakan.
"Kami juga lelah pak cari uang mati-matian mesti bayar pajak tau-taunya dinikmatin sama situ-situ pak, ibaratnya kita semua kerja buat hidupin bapak," komentar @viv***.
Baca Juga: Dicecar Wartawan Soal Klarifikasi Harta Kekayaan ke KPK 8,5 Jam, Rafael Alun: Tanyakan ke KPK
"Punya 56M aja lelah. Apalagi saya saldo atm 10rb," balas @tri***.
"Saya juga lelah wajib pajak terus, bapak lelah ngumpulin kekayaan dari uang pajak," imbuh @smk***.
Ada juga warganet yang menyebut bahwa kelelahan Rafael Alun imbas kelakuan anaknya sendiri, Mario Dandy. Bahkan, status Mario dipertanyakan saat ini.
"Itu ulah anak bapak. Jangan ngeluh hadapi saja," kata @frie***.
"Anaknya dicoret dari kartu keluarga nggak tuh?" tanya @goo***.
Masyarakat menyoroti harta kekayaan Rafael Alun Trisambodo setelah anaknya, Mario Dandy Satrio melakukan penganiayaan terhadap David, anak pengurus pusat GP Ansor.
Kehidupan Mario Dandy dikulik warganet. Ia diketahui publik kerap memamerkan gaya hidup mewah di media sosial.
Saat ini, Polres Metro Jakarta Selatan telah menetapkan Mario Dandy Satriyo menjadi tersangka kasus penganiayaan terhadap David. Mario ditahan atas tindakan penculikan dan penganiayaan terhadap anak di bawah umur.
Rekan Mario Dandy Satrio bernama Shane Lukas juga telah ditetapkan menjadi tersangka kasus tersebut. Sementara Agnes, kekasih Mario yang juga mantan kekasih David masih berstatus sebagai saksi karena ada di tempat kejadian perkara dan disebut-sebut sebagai pemantik penganiayaan.