Infografis
Suara.com - Wahyuniati Syahla Djamaluddin Waly atau Umi Yuni sempat diajak ibunda almarhum Ustaz Arifin Ilham, Nurhayati untuk membahas masalah tanah wakaf yang jadi sengketa di lingkungan Az-Zikra.
"Mama mengundang semua pihak untuk hadir dan berbicara secara kekeluargaan," ujar kerabat mendiang Ustaz Arifin Ilham, Nazmi Bawazier di komplek Az-Zikra Sentul, Bogor, Jawa Barat, Kamis (23/2/2023).
Hanya saja, Umi Yuni tak penuhi undangan mantan ibu mertuanya itu. Abah Agama, suami baru Umi Yuni, juga tak hadir.
"Dari mereka, tidak ada yang hadir. Kemarin (Umi Yuni) sudah datang menemui mama, menyampaikan kalau hari ini tidak bisa hadir," ujar Nazmi Bawazier.
Baca Juga: Hati Ibunda Ustaz Arifin Ilham Hancur Mengetahui Umi Yuni Menikah Lagi
Keluarga almarhum Ustaz Arifin Ilham sebenarnya tidak mempermasalahkan pernikahan Umi Yuni dan Abah Agam. Hal itu merupakan ranah pribadi yang tidak bisa diganggu gugat.
"Kami tidak mempermasalahkan pernikahannya. Kalau sudah nikah, ya silakan saja," kata Nazmi Bawazier.
Hanya saja, almarhum Ustaz Arifin Ilham harus memastikan isu sengketa tanah wakaf di lingkungan Az-Zikra tidak benar.
"Secara hukum tidak jadi masalah (menikah), kecuali ada penguasaan aset-aset atau wakafnya yayasan secara sepihak. Karena benar sudah menikah, jadi ya itu nanti yang akan diluruskan," ucap Nazmi Bawazier.
Kabar pernikahan Umi Yuni muncul di tengah kisruh sengketa tanah wakaf peninggalan mendiang Ustaz Arifin Ilham. Ia disebut sudah menikah lagi setelah empat tahun menjanda.
Baca Juga: Ibu Ustaz Arifin Ilham Kecewa Umi Yuni Nikah Lagi: Hati Mama Hancur
Oleh Nurhayati selaku ibu mendiang Ustaz Arifin Ilham, kabar tersebut dibenarkan. Umi Yuni menerima pinangan Abah Agam.
"Benar, sudah benar, menikah. Ada saksinya, ada ininya semuanya," kata Nurhayati.
Umi Yuni merupakan istri pertama Ustaz Arifin Ilham. Mereka menikah pada 1998.
Dari pernikahan tersebut, Ustaz Arifin Ilham dan Umi Yuni dikaruniai tiga anak laki-laki dan satu anak perempuan. Mereka adalah Muhammad Alvin Faiz, Ameer Azzikra, Muhammad Azka dan Amtaza.
