Suara.com - Selebgram Clara Shinta menjadi sorotan publik lantaran diserang oleh puluhan debt collector yang mengambil mobilnya secara paksa.
Dalam video yang diunggahnya di TikTok, Clara Shinta sempat menangis ketika debt collector menerangkan bahwa ada orang yang telah menggadaikan BPKB mobil mewahnya.
Ternyata, mantan suami Clara Shinta yang membawa BPKB mobil itu pernah menitipkan kepada temannya karena urusan bisnis. Kemudian, temannya menitipkan lagi pada istrinya.
Setelahnya, sang istri menitipkan pada saudaranya yang menggadaikan BPKB mobil Clara Shinta ke pihak leasing.
Baca Juga: Pamer Cicipi Masakan Chef yang Jamu Soekarno, Syahrini Dicibir Gegara Salah Hitung Tahun
Sebenarnya, Clara Shinta sudah mengetahui BPKB mobilnya digadaikan oleh teman mantan suaminya ke pihak leasing. Namun, selebgram ini enggan melaporkannya karena takut terseret kasus penggelapan.
"Karena, itu kan (BPKB) digadaikan ke leasing ya. Nanti jatuhnya aku yang menggelapkan (kalau lapor kehilangan). Karena, aku udah konsul sama legal aku, itu nggak boleh dilakuin," kata Clara Shinta dalam Pagi Pagi Ambyar Trans TV, Senin (21/2/2023).
Mulanya, Clara Shinta pun tak tahu sudah ada puluhan debt collector yang mengikuti anaknya sejak pulang sekolah dan berjaga-jaga di apartemen.
Ketika anaknya sampai di apartemen, pihak debt collector langsung menghampiri sopir anaknya dan langsung merebut kunci mobil.
"Terus, debt collectornya itu ke basement menghampiri driver aku, ambil kunci, terus ambil mobilnya gitu," ujarnya.
Baca Juga: Paris Hilton Diminta Jauhi Syahrini di Momen Ulang Tahun, Begini Ceritanya
Karena tak ingin kehilangan mobil Toyota Alphard miliknya yang menyimpan banyak memori, Clara Shinta memilih melunasi semua utang orang yang menggadaikan BPKB-nya.
"Kalau ditotal semua, jadi dia kan juga ada yang nyicil nih. Jadi, Rp 267 juta yang aku bayar," ujarnya.
Clara Shinta hanya menyayangkan 30 orang debt collector yang mendatanginya itu tak sabar menunggunya ketika ingin memastikan surat-suratnya.
Bahkan, puluhan debt collector itu juga sempat menyerang seorang polisi yang membantunya dan menolak berdiskusi di kantor polisi.