Suara.com - Nama Anya Dwinov sempat lama hilang dari panggung hiburan Tanah Air. Ia lebih sering mengisi waktu untuk berbisnis dan kegiatan lain di luar dunia keartisan.
Namun belakangan, Anya Dwinov kembali menghiasi pemberitaan. Ia disorot karena jadi korban penipuan dengan nominal uang yang tidak sedikit.
Setelah ditelusuri, Anya Dwinov ternyata masuk daftar korban penggelapan Indosurya. Uang yang ia persiapkan untuk dana cadangan lenyap tak berbekas.
Kerugian besar yang dialami kabarnya membuat psikis Anya Dwinov terserang. Butuh perjuangan berat untuknya mengembalikan tabungan uang yang hilang.
Lantas seperti apa cerita Anya Dwinov sebelum terjerumus ke kasus Indosurya? Berikut hasil wawancaranya:
Apa kabar kak Anya?
Secara fisik kabar baik dan sehat, tapi secara hati galau. Rasa emosi dan amarah tetap ada.
Apa yang dirasakan setelah merugi imbas kasus Indosurya?
Dua tahun terakhir ini momentum yang cukup berat buat aku. Sejak Februari 2020, ada uang aku sebesar Rp 5 miliar raib saat berada di tangan orang lain.
Baca Juga: Interview: Wulan Guritno Bicara Soal Open BO Usai Jajal Peran Wanita Panggilan
Kronologinya seperti apa?
Aku adalah satu korban dari Indosurya. Februari 2020, tanggal 13, aku menerima telepon dari Indosurya. Jadi aku menaruh uang di Indosurya dalam bentuk deposito, per bulan jatuh temponya. Setiap tanggal jatuh tempo, mereka telepon, menanyakan mau diperpanjang nggak penyimpanan depositonya atau mau ditarik. Dua tahun bersama mereka, aku memutar kembali uangnya ke sana. Aku terus perpanjang masa depositoku.
Pada 13 Februari 2020, aku melakukan hal yang sama, diperpanjang. Tapi karena mereka sempat bilang banyak nasabah yang menarik depositonya, ya sudah, saya tarik deh deposito saya pada 13 Februari 2020, hari Kamis. Saya punya tiga pilihan, ada yang nilai Rp 2 miliar. Jatuhnya kan hari Sabtu, tanggal 15 Februari. Jadi saya tarik juga sekalian transfernya. Prosedural, setelah konfirmasi cabang, besokannya pusat konfirmasi lagi. Benar, pas Jumat 14 Februari ditelepon, ditanya mau narik depositonya? Iya, benar memang.
Mulai sadar kena tipu kapan?
Kebiasaan mereka itu, kalau pagi konfirmasi, sorenya di transfer. Cuma 14 Februari 2020, nggak ada yang masuk. Cuma oke lah, saya pikir weekend, jadi nggak bisa ditransfer. Tapi setelah saya tunggu sampai 17 Februari, belum masuk juga dananya. Itu total Rp 3,2 miliar, dan terus berlangsung sampai hari ini. Saya nggak dengar kabar apa pun, cuma ada pemberitaan gagal bayar.
Dari pihak Indosurya sempat mengajak berbicara tentang itu?
Mei 2020 kami diajak ketemuan di kantor Indosurya di Kuningan, Jakarta Selatan. Di sama bukan pertemuan diskusi dan cari solusi jalan keluar, tapi kami dikumpulkan dalam sebuah ruang meeting, dibagi beberapa kloter. Ada juru bicara pengacara Indosurya yang memaparkan kepada kami semua, dijelaskan cara pengembaliannya. Cuma ya dijelaskan sepihak saja, nggak ada jalan keluar lain. Nggak ada sesi tanya jawab juga.
Berarti tidak ada kejelasan uangnya di mana?
Ya di hari itu sempat ditunjukan surat pernyataan kesepakatan. Saya kan ada Rp 5 Miliar di situ, maka saya sepakat di pengembalian, dicicil selama 10 tahun dengan 120 kali dengan total Rp 43,250,000. Tapi kenyataannya, cicilan pertana yang masuk Januari 2021, dari Rp 43 juta hanya ditransfer Rp 1,5 juta. Kemudian Februari di transfer Rp 500 ribu, Maret Rp 500 ribu lagi, April Rp 400 ribu, Mei dan seterusnya tidak ada transferan apa-apa.
Kak Anya, melihat bos Indosurya malah divonis bebas gimana?
Itu momentum di mana saya merasa ini sudah kelewatan ya. Saya termasuk nasabah yang nggak rewel, selama dua tahun saya tidak pernah mengatakan apa pun sama kasus ini dan tidak pernah menampakan diri saya sebagai korban.
Kenapa tidak ikut speak up?
Saya diam, karena saya memegang kesepakatan ini. Saya hargai karena mereka menunjukan itikad baiknya. Setelah vonis bebas, ya pikiran orang awam dan khalayak umum, dia megang uang Rp 106 triliun, dia bisa bangun negara sendiri. Saya masih berharap, dengan tidak rewel tidak akan dipermasalahkan sama mereka. Malah saya berharap jadi prioritas pengembalian uang saya.
Kecewa berat ya sama vonis bebas bos Indosurya?
Saya tidak terima pelaku divonis bebas karena nggak ada unsur pidananya. Walaupun unsurnya perdata, walau dasarnya perdata, cuma kan ada indikasi ke arah pidana. Ini tindak pidana penipuan. Perusahaan Indosurya sudah ada sejak tahun 80-an dengan aset dan reputasi besar, jadi tidak mungkin perusahaan sebesar itu runtuh dalam sehari dua hari. Mereka pasti tahu kalau pondasi goyang, harusnya pengurus sudah tahu perusahaannya nggak benar.
Tapi kenyataannya, Februari 2020 Indosurya malah melakukan pesta besar untuk menarik dana orang. Dua kali di Medan dan Jakarta bikin acara besar. Kemudian 20 Februari mereka bilang gagal bayar. Memang kayaknya mereka sudah niat mau ambil uang ini semua, logikanya gitu saja.
Total pengembalian dana berapa?
Total Rp 2,9 juta dari Rp 5 miliar.
Bos Indosurya sudah divonis bebas, ke depan bagaimana supaya uang kembali?
Ya penginnya kasus ini disamakan sama kasus Koperasi Cipta Ganti. Aset-asetnya disita dan hasilnya nanti dikembalikan ke nasabah. Itu kasus yang jadi referensinya. Ya harapan saya bisa dikembalikan lah.
Kak Anya akan mengajukan gugatan perdata sama korban lain?
Update terbaru, Bareskrim Polri kembali membuka kasus ini atas dorongan dari Pak Jokowi dan Mahfud MD. Secara paralel DPR RI sudah melakukan revisi terhadap UU Koperasinya, ya langkah saya pribadi masih bergabung dengan para aliansi saya dan ikuti pergerakan mereka. Kalau dibandingkan saya maju sendiri, bawa lawyer sendiri, kasus saya cuma dianggap pasir. Rp 5 miliar dibandingkan Rp106 triliun, nothing gitu. Jadi ya harus menguatkan dulu lah kalau mau ambil langkah.
Usaha untuk bangkitnya bagaimana?
Saya menyaring saja ya, karena saya nggak mau emosi dan mood kerja saya terganggu. Uang Rp 5 miliar saya sudah hilang, jadi saya harus mengisi kembali tabungan itu. Saya fokus mengisi pundi tabungan saya kembali. Mungkin kalau bekerja di entertainment, itu kalau sehari kerja 28 jam ya itu akan terjadi.
Dulu kenapa percaya menyimpan uang di Indosurya?
Tahun 2018 itu saya mencari tahu banyak info soal Indosurya. Saya cari tahu profilnya, ya lebih bisa dipegang ya, karena berdiri selama puluhan tahun. Jadi ya percaya saja. Apalagi Indosurya nggak ada track record buruk.
Tadinya mau untuk apa sih uang Rp 5 miliar itu?
Itu memang dana simpanan, yang saya mau gunakan kapan pun di saat saya butuh.