Infografis
Suara.com - Masih ingat dengan Sultan Akhyar pemilik konten mandi lumpur yang viral? Kondisi terbarunya bikin miris sekaligus mengundang komentar miring dari warganet.
Kembali pada Januari 2023, jagat maya digegerkan oleh konten seorang nenek yang mandi lumpur untuk mengumpulkan saweran di TikTok. Sosok di balik konten kontroversial ini adalah Sultan Akhyar.
Setelah memicu berbagai respons negatif dari publik, konten mandi lumpur Sultan Akhyar diblokir oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kominfo).
Namun hal ini tak membuat Sultan Akhyar menghilang dari TikTok. Lelaki asal Lombok, Nusa Tenggara Barat ini kembali dengan konten baru. Bukan lagi mandi lumpur, Sultan membuat konten challenge ekstrem makan cabai.
Baca Juga: Konten Ibu-Ibu Mandi Lumpur di TikTok Disorot TV Korea, Netizen Indonesia Malu: Viral Jalur Ngemis
Yang membuat warganet miris, Sultan Akhyar mengemis-ngemis saweran di tengah banyaknya komentar negatif hingga hinaan.
![Sultan Akhyar didoakan netizen. [Istimewa]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/01/27/58336-sultan-akhyar-didoakan-netizen-istimewa.jpg)
"Ini ada yang komentar yatim-yatim paling banyak ini, komentar makan dulu, komentar makan, saya tidak butuh komentar yatim ya, saya hanya butuh komentar makan dulu, langsung saya makan cabe ini, ya," ujar Sultan Akhyar dikutip dari video unggahan akun gosip, Rabu (15/2/2023).
"Teruntuk bocil yang komentar saya yatim, awas jangan ada yang komentar yatim ya, saya bukan yatim, saya bukan pengangguran, saya bukan pemalas ya," lanjutnya di potongan live lain.
Bukannya kasihan dengan kondisi terbaru Sultan Akhyar, warganet sama sekali tak bersimpati padanya.
"Kayaknya Anda ada kelainan deh," komentar akun @ozhan***.
"Kirain kontennya minum lumpur, pasti makin viral," tambah akun @yoga_***.
"Tidak ada perubahan ya. Kasian njir," sahut akun @nego***.
Sebelumnya Sultan Akhyar mendulang banyak cuan dari konten mandi lumpur sampai-sampai bisa membeli motor. Sultan juga dianggap sebagai superhero oleh warga kampungnya karena membantu mereka mendapat banyak uang dengan cara yang cukup mudah.
Kontributor : Chusnul Chotimah
