Suara.com - Febby Rastanty buka-bukaan soal dirinya yang menjadi tulang punggung keluarga. Febby mengaku masih harus menanggung biaya hidup ibu dan adiknya.
Kendati jadi tulang punggung keluarga, Febby Rastanty sama sekali tak keberatan. Artis yang kerap dijodoh-jodohkan dengan Verrell Bramasta ini justru mengambil sisi positifnya.
"Aku memang membiayai keluarga aku, which is (yaitu) mama aku, adik aku. Tapi ya kalau menurut aku jadi sandwich generation itu ada untungnya juga," kata Febby Rastanty, dikutip dari video unggahan akun @bundsthetic, Selasa (14/2/2023).
Febby Rastanty kemudian menyebutkan beberapa keuntungan menjadi sandwich generation, generasi terjepit yang harus merawat orangtua lanjut usia dan anak-anak mereka sendiri.
"Aku ngelihatnya sebagai kesempatan lebih dini untuk berbalas budi kepada orangtua kita dan jadi lebih terdorong lagi untuk berpikir gimana caranya memanajemen uang lebih baik," ungkap bintang sinetron Karena Aku Sayang itu.
Febby Rastanty juga belajar agar tidak mengulangi kesalahan orangtuanya, terutama masalah uang.
"Karena kan gimana pun kita enggak mau mengulangi kesalahan yang dibuat sama orangtua kita. Manajemen uangnya kurang baik. Gimana sih caranya untuk memitigasi keuangan yang tidak baik. Gitu lho," ujar perempuan 27 tahun ini.
Banyak warganet yang kagum terhadap pola pikir Febby Rastanty yang bijak. Alih-alih menyalahkan keadaan, bintang sinetron Eneng dan Kaos Kaki Ajaib ini justru mengambil pelajaran dari kesulitan yang dialami.
"Suka dengan pemikirannya, enggak mengeluhkan jadi sandwich gen. Ya pada saat itu terjadi pada kita, buat apa ngeluh juga, dijalani aja dengan baik, berusaha semaksimal mungkin," komentar akun @khiraniarrumi.
Baca Juga: Verrell Bramasta Pamer Cincin di Jari Manis Perempuan, Tapi Enggak Ada yang Percaya Itu Pacarnya
"Pantas dari kecil getol banget main sinetron, yuk semangat sandwich generation," tambah akun @rezzarosalina.
"Dia pintar, cantik dan baik btw, dari SMP aja udah masuk SMP Negeri unggulan se-Jakarta. Respect," sahut akun @__masa_depan_cerah.
Kontributor : Chusnul Chotimah