Infografis
Suara.com - Baru-baru ini, Prilly Latuconsina menceritakan pengalamannya saat syuting Ganteng-Ganteng Serigala yang membuatnya seolah tak memiliki kehidupan.
Bukan hanya tak bisa pulang selama libur lebaran, Prilly Latuconsina juga dipaksa tetap kerja keras ketika sakit tifus.
Alih-alih diizinkan istirahat setelah menunjukkan surat dokter, Prilly Latuconsina tetap dipaksa bekerja dalam kondisi diinfus sambil duduk.
"Tifus nih tifus, tangan diinfus. Katanya nggak apa-apa, diambil sininya aja (kepala sampai dada) sambil duduk, jadi ceritanya lagi berdiri," ujar Prilly Latuconsina dilansir dari Youtube HAS Creative, Senin (6/1/2023).
Baca Juga: Prilly Latuconsina Tak Mau Nikah Muda, Ternyata Ini Alasannya
Dalam kondisi badan yang lemas, Prilly Latuconsina syok ketika diminta beradegan perang serigala.
![Prilly Latuconsina. [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/02/06/74920-prilly-latuconsina.jpg)
Saat itu, Prilly Latuconsina berperan sebagai Sisi, seorang serigala yang akhirnya menjadi Ratu Serigala.
"Udah badan segede lidi, udah lemes kan. Ini adegannya yang mana, (terus baca script) hah serigala perang. Saya lagi tipes disuruh adegan serigala perang, itu gimana?" ujarnya sambil tertawa.
Namun, Prilly Latuconsina tetap menjalankan adegan itu dalam kondisi diinfus sebagai bentuk profesionalitasnya.
Meskipun, Prilly Latuconsina harus kembali ke mobil untuk pasang oksigen setiap kali jeda syuting.
Baca Juga: Nunung Srimulat Anggap Ayu Ting Ting Sebagai Komedian Wanita Paling Lucu
"Dan itu aku bawa oksigen ya di mobil. Dokter kan menyarankan aku bawa oksigen, karena aku sering pingsan. Jadi, pas udah cut, aku langsung balik ke mobil buat pasang oksigen," jelasnya.
Karena itulah, Prilly Latuconsina merasa seolah tak memiliki kehidupan selama syuting GGS. Bahkan, surat dokter seolah tak berlaku untuk meminta izin istirahat.
"Surat dokter aja nggak mempan lho. Surat dokter 'kamu harus istirahat ini tifus, kamu itu tifus. Kamu harus istirahat seminggu' nggak dikasih," ujar Prilly Latuconsina menirukan pesan dokternya kala itu.
