Suara.com - Nessie Judge menjadi sorotan setelah mendebat cara baca QRIS. Konten Nessie Judge lantas ikut terseret dan dilabeli sebagai konten daur ulang.
Akun Twitter @evenighx pun mengungkap bahwa kontennya pernah digunakan sebagai konten Nessie Judge tanpa izin.
Menanggapi sindiran tersebut, Nessie Judge sebagai pemilik konten #NERROR memberi penjelasan panjang lebar.
"Hai @evenighx, kami membagikan/mereportase hal-hal seram yang direquest oleh subscribers untuk didiskusikan," tulis Nessie Judge pada Minggu (5/2/2023) lalu.
Baca Juga: Sok Inggris, Nessie Judge Dikeroyok Warganet Masalah Pengucapan QRIS
"Sama halnya ketika sesuatu yang viral diberitakan oleh media. Kami juga menyantumkan source agar orang bisa membaca/mencari langsung dari asalnya," tambahnya.
Apabila akun @evenighx kurang berkenan, Nessie Judge tak keberatan menghapus konten yang dimaksud. Tanggapan Nessie Judge lagi-lagi diserang soal adsense YouTube yang diperolehnya.
Nessie Judge jadi memperlihatkan perolehan adsense yang diperolehnya dari salah satu konten.
Perolehan adsense untuk konten yang menyeret nama Jessica Alba ternyata hanya $11.85 atau sekitar Rp178 ribu padahal sudah diunggah sejak Agustus 2019.
"Kenapa kalian terobsesi dengan Adsense.. haha, ini kita bagi-bagi aja deh, kurangin biaya produksi dan jangan lupa bagiannya Jessica Alba," terang Nessie Judge pada hari yang sama.
Baca Juga: Berita Pilihan: Fuji Kapok Dipacari Cowok Kere, Nessie Judge Heran Publik Kasihani Ferdy Sambo
Terlepas dari itu semua, Nessie Judge mengaku masih terus belajar dalam membuat konten.
Perempuan berusia 29 tahun tersebut diketahui sudah membangun konten #NERROR selama enam tahun terakhir.
"Kita juga belajar banyak kok dari hampir 6 tahun buat #NERROR dan akan terus belajar. Terima kasih semuanya yang sabar dalam berbagi juga," tandasnya.
Kontributor : Neressa Prahastiwi