Suara.com - Ajang memasak MastherChef Indonesia (MCI) season 10 tengah menjadi perbincangan di media sosial. Tahun 2023 ini, MCI dinilai kehilangan daya tariknya sebagai tayangan yang menghibur.
MasterChef Indonesia season 10 dinilai semakin banyak menjual drama dibandingkan kreativitas dari para pesertanya.
Salah satu yang menjadi sorotan adalah komentar dari para juri MasterChef Indonesia season 10.
Menurut pengguna akun Twitter @goodghan, Chef Juna sebagai salah satu juri MCI, di season ini dinilai tak bersikap profesional. Juna dianggap kerap menyerang urusan pribadi peserta.
"Juna terlalu sering nyerang ranah personal," ujarnya dalam cuitan, Jumat (3/2/2023).
![MasterChef Indonesia season 10 [Instagram/@masterchefina]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/12/25/68476-masterchef-indonesia-season-10-instagramatmasterchefina.jpg)
Begitu pula chef Arnold Poernomo yang dinilai terlalu sering mengomentari tentang "acidity" pada setiap masakan para pesertanya.
"Arnold's vocab in judging is lackluster, keseringan bilang "acidity"," lanjutnya.
Berbeda dengan chef Renata, yang dinilai lebih memberikan komentar on point dan tetap menghibur oleh para pesertanya.
"Juri dengan feedback konstruktif, on-point, dan menghibur cuma Renata, she should run this show by herself," jelasnya.
Namun, Arnold Poernomo mengatakan bahwa durasi syuting acara MasterChef Indonesia bisa lebih dari 12 jam. Karena itu, banyak tayangan atau komentar juri yang dipotong.