Suara.com - Sutradara film Para Betina Pengikut Iblis, Rako Prijanto buka suara soal pro kontra pemilihan diksi betina dalam judul.
"Saya nggak tega memakai kata perempuan jadi pengikut iblis," ujar Rako Prijanto di kawasan Duren Tiga, Jakarta, Jumat (27/1/2023).
![Sutradara Rako Prijanto. [Suara,com/Adiyoga Priyambodo]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/01/27/47813-sutradara-rako-prijanto-suaracomadiyoga-priyambodo.jpg)
Rako Prijanto menggambarkan perempuan sebagai sosok mulia yang tidak mungkin dikaitkan dengan pengaruh gelap iblis.
"Perempuan itu harus kita hormati, harus kita sayang, mempunyai rasa humanis yang tinggi, berakhlak baik. Jadi nggak mungkin dipengaruhi iblis," terang Rako Prijanto.
Oleh karenanya, Rako Prijanto memilih diksi lain untuk menggambarkan perempuan pemuja iblis di film tersebut.
![Pemain Para Betina Pengikut Iblis di kawasan Duren Tiga, Jakarta (27/1/2023). [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/01/27/63251-pemain-para-betina-pengikut-iblis-di-kawasan-duren-tiga-jakarta-2712023.jpg)
"Karya seni itu tidak ada batasan. Idiom apa pun bisa dipakai dalam seni," kata Rako Prijanto.
Rako Prijanto pun meminta masalah pemilihan diksi betina tidak dibesar-besarkan. Mengingat di film horor lain, ada sosok yang sebenarnya juga tidak pantas digambarkan sebagai penebar teror.
"Kan ada teror ibu juga, dan itu tidak dipermasalahkan," tutur Rako Prijanto.
Kontroversi Para Betina Pengikut Iblis muncul setelah trailer filmnya tayang. Di media sosial, banyak warganet yang kurang nyaman dengan penyebutan perempuan sebagai betina.
Baca Juga: Gegara Film Bayi Ajaib, Adipati Dolken Kini Punya Syarat Main Film Horor
Para Betina Pengikut Iblis bercerita tentang tiga orang perempuan yang bersekongkol dengan iblis demi mengejar kepentingan duniawi. Film terbaru Falcon Black ini dibintangi Mawar De Jongh, Hanggini dan Sara Fajira.