Suara.com - Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) Venna Melinda dan Ferry Irawan mengundang komentar dari berbagai pihak. Salah satunya Nikita Mirzani yang blak-blakan menuding Venna terlalu berlebihan.
Setelah bebas dari penjara akhir Desember 2022 lalu, Nikita Mirzani kembali eksis. Artis yang kini sedang berseteru dengan Bunda Corla itu jadi bintang tamu di acara FYP (For Your Pagi) yang dibawakan Raffi Ahmad dan Irfan Hakim.
Dalam satu segmen, Nikita Mirzani diminta menjawab pertanyaan warganet. Ibu tiga anak itu diminta mengomentari kasus dugaan KDRT yang dilakukan Ferry Irawan pada Venna Melinda, asli atau settingan.
"Kalau kasus Venna Melinda sama Ferry bukan settingan itu betul, tapi terlalu dilebay-lebaykan," kata Nikita Mirzani dikutip dari kanal YouTube TRANS7 OFFICIAL, Jumat (20/1/2023).
"Siapa yang lebay?" tanya Irfan Hakim. "Kalau tanya aku, berarti kan versi aku ya? Menurut aku Mbak Venna Melinda yang terlalu lebay," ucap Nikita tanpa pikir panjang.
Meski yakin bukan settingan, Nikita Mirzani mengatakan bahwa sebenarnya tidak pernah ada KDRT. Namun dia enggan berbicara lebih jauh.
"Kalau sudah masuk ranah kepolisian ya tanya saja ke polisi gimana, (tapi) kalau menurut kacamata aku, ya Mbak Venna Melinda-nya yang terlalu lebay," ujarnya.
Soal hidung Venna Melinda yang berlumuran darah, Nikita Mirzani tak yakin itu karena KDRT yang dilakukan Ferry Irawan.
"Berdarah kan bisa karena apa saja, bisa tonjok diri sendiri, jedotin kepala ke tembok," ujarnya.
Baca Juga: 5 Tudingan Nikita Mirzani ke Bunda Corla, Dari Open BO hingga Kabar Menggunakan Narkotika
Ketika ditanya soal bukti, Nikita Mirzani lagi-lagi enggan menjawab secara jelas. "Bukan informasi, tapi buktinya ada. Ya orang-orang sudah pada tahu lah. Udah ah jangan tanya-tanya gitu, orang sebelum ini tayang Aa (Irfan Hakim) kan sudah ngomong," imbuh Nikita Mirzani.
Terlepas dari ucapan Nikita Mirzani, Venna Melinda memang beberapa kali disentil masalah KDRT ini. Bahkan saat nangis-nangis di acara TV, Venna tidak mendapatkan simpati.
Kontributor : Chusnul Chotimah