Suara.com - Nano Riantiarno, pendiri Teater Koma meninggal dunia di rumahnya pada Jumat (20/1/2023). Sebelum wafat, seniman 73 tahun itu memiliki riwayat tumor.
Putra Nano Riantiarno, Rangga Bhuana memaparkan, ayahnya sudah sakit tumor selama empat tahun. Penyakit ini diawali dari munculnya benjolan di kaki.
"Empat Tahun ini sudah ada benjolan di paha. Jadi beliau operasi, ternyata tumor. (Tumor di) paha kiri diangkat. Ternyata tumor," kata Rangga Bhuana di rumah duka kawasan Bintaro, Tangerang Selatan pada Jumat (20/1/2023).
Setelah menjalani operasi pada November, kurang dari sebulan Nano Riantiarno batuk-batuk. Keluarga kembali melakukan pemeriksaan pada sang aktor.
Baca Juga: Aktor Sekaligus Pendiri Teater Koma, Nano Riantiarno Meninggal Dunia
"Rontgen 3 Desember, ternyata ada penyebaran ke paru-paru," terang aktor di Teater Koma ini.
Nano Riantiarno sempat pulang ke rumah. Namun kondisinya makin drop dan dirawat di ICU Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan.
Beberapa hari dirawat di sana, Nano Riantiarno akhirnya dipindah ke Rumah Sakit Dharmais, Jakarta Barat.
"Pulang Senin kemarin dan kondisinya memang sudah menurun," kata Rangga Bhuana.
Lamanya Nano Riantiarno berbaring juga memengaruhi badannya. "Bagian bokongnya agak sakit, lecet. Karena di paru-paru, jadinya sesak juga," terangnya anak Nano Riantiarno.
Baca Juga: Artis Senior Yoon Jung Hee Meninggal Dunia di Paris
Hingga pada akhirnya, Jumat pagi tadi Nano Riantiarno meninggal dunia di rumahnya.
Rencananya, keluarga akan memakamkan Nano Riantiarno di Taman Makam Giri Tama, Tonjong, Bogor pada Sabtu (21/1/2023).