Suara.com - Adinia Wirasti menjadi pemeran utama serial web Mendua yang merupakan adaptasi drama Korea populer, The World of the Married. Namun menurut seorang warganet, tim produksi salah memilih Adinia karena tak seterkenal Wulan Guritno atau Maudy Koesnaedi.
Seperti versi aslinya, Mendua mengusung tema tentang perselingkuhan. Adinia Wirasti berperan sebagai Sekar, seorang dokter yang diselingkuhi sang suami, Ivan (Chicco Jerikho). Karakter di drakor diperankan oleh aktris kondang Kim Hee Ae.
Dalam cuitan yang telah dihapus, seorang warganet merasa tim produksi sudah tepat mendapuk Chicco Jerikho dan Tatjana Saphira sebagai pemeran utama karena popularitas mereka.
Namun warganet tersebut mengaku kurang sreg dengan Adinia Wirasti. Karakter Sekar akan lebih bagus jika diperankan oleh Wulan Guritno atau Maudy Koesnaedi alih-alih Adinia yang dinilai kurang terkenal.
Baca Juga: Adaptasi dari The World of the Married, Series Mendua Dibintangi Chicco Jerikho dan Adinia Wirasti
Sebagai tanggapan, Adinia Wirasti mengutip langsung cuitan tersebut di Twitter. Aktris yang memiliki jam terbang tinggi di industri film layar lebar itu memberi respons halus namun kelihatan tersinggung.
"Makasih reviewnya. Ternyata untuk jadi lead role harus terkenal dulu ya. Baik," tulis Adinia Wirasti, Kamis (5/1/2023).
Debut lewat film legendaris Ada Apa dengan Cinta?, Adinia Wirasti sudah lebih dari 20 tahun berkecimpung di dunia akting. Adik Sara Wijayanto itu juga beberapa kali memenangkan penghargaan bergengsi. Alhasil banyak warganet yang membelanya.
"Hahahaha, itu orang nonton film Indonesia sejak kapan ya? Adinia Wirasti dibilang belum banyak dikenal masyarakat Indonesia," komentar akun @FahmiAgustian.
"Enggak terkenal karena gosip kali maksudnya, Mbak Adinia Wirasti kan jarang banget masuk infotainment di TV. Saya yang jarang nonton film Indonesia aja sudah lebih dari tujuh kali nonton film yang ada mbak Adinia-nya," kata akun @riouchida00.
Baca Juga: 3 Pemain The World of Married Versi Indonesia, Chicco Jerikho Siap Jadi Sasaran Emak-emak
Kontributor : Chusnul Chotimah