Suara.com - Mantan istri Gading Marten, Gisella Anastasia alias Gisel menyebut dirinya sosok yang sangat haus kasih sayang di masa lalu. Kondisi tersebut cukup mempengaruhi sikapnya saat memilih bercerai dari Gading.
"Banyak penghakiman di masa lalu kayak kurang kasih sayang orangtua dan segala macam," kata Gisel dalam sebuah video yang diunggah ulang akun @rumpi_gosip, Kamis (5/1/2023).
Gisel pun sempat mendatangi psikolog untuk memastikan hal itu dan membenarkan bahwa dirinya kurang kasih sayang di masa kecil.
"Maksud dia baik, maksud dia mungkin aku mau diproses. Dia ngomong aku tuh begini karena aku kurang sosok ayah dari kecil," katanya.
![Gading Marten, Gisella Anastasia dan Gempita Nora Marten asyik liburan di London. [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/12/31/85612-gading-marten-gisella-anastasia-dan-gempita-nora-marten.jpg)
Gisella Anastasaia merasa kurang figur ayah dalam kehidupannya. Meskipun faktanya Gisel memiliki ayah, janda satu anak ini merasa tidak memiliki kedekatan.
Karena itu, psikolog mengatakan bahwa Gisel menjadi sosok yang haus kasih sayang dan membutuhkan figur ayah dalam kehidupannya.
"Jadi menurut dia, aku begini itu karena emang aku kering, emang haus kasih sayang, emang butuh sosok ayah, sosok pemimpin, sosok yang bisa dijadiin pegangan gitu," ujarnya menjelaskan.
Gisel menyesal telah menjadikan hal itu pembenaran atas kepribadiannya dan mengontrol setiap keputusannya. Kini, mantan istri Gading Marten ini pun paham masa lalu seharusnya menjadikannya lebih baik.
Sayangnya, warganet tetap menilai Gisel sedang mencari pembenaran atas kesalahnnya dan perceraiannya dengan menyinggung soal penilaian psikolog.
Baca Juga: Rozy Zay Hakiki: Saya Tersudutkan, Tercemar Nama Baik Saya
"Ah itu mah cuma defence mechanism lu aja sel... cari pembenaran doang," kata @wiwit_saf**.