Sinopsis The Edge of Democracy, Film yang Ditonton Anies Baswedan Awal 2023, Apa Istimewanya?

Rifan Aditya Suara.Com
Selasa, 03 Januari 2023 | 13:51 WIB
Sinopsis The Edge of Democracy, Film yang Ditonton Anies Baswedan Awal 2023, Apa Istimewanya?
Anies Baswedan nonton film dokumenter The Edge of Democracy (twitter/aniesbaswedan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Melalui film ini, Petra Costa memenangkan penghargaan Peabody (2020), Platino Awards (2020), Doc NYC (2019) dan APCA Award (2019). Penghargaan tersebut untuk kategori film dokumenter terbaik.

Kritikan

Disamping itu, sang sutradara pun tak lepas dari kritikan. Kritikus film AO Scott menyebut Petra Costa, sang sutradara film malah gagal menyembunyikan kesetiaan politiknya.

Pendapat Scott yang dimuat di The New York Times mengatakan bahwa film tersebut menyoroti kekecewaan terhadap partai sayap kiri.

Costa tidak menyembunyikan kesetiaan politiknya, dan keterusterangannya. Menurutnya, potret Costa tentang Lula, dan Rousseff, "hampir tidak kritis".

Perlu diketahui, orang tua Petra Costa adalah aktivis sayap kiri, yang mengalami penganiayaan sekitar tahun 1960-an dan 70-an. Bahkan, ibunya dan Dilma Rousseff menghabiskan waktu di penjara yang sama.

Pendapat Anies

Bagi Anies Baswedan, film dokumenter ini malah mengingatkannya dengan buku How Democracies Die yang mana ada tiga tahap untuk melemahkan demokrasi secara perlahan dan tak disadari.

Tahap pertama adalah “kuasai wasitnya”. Mengganti para pemegang kekuasaan di lembaga negara netral dengan pendukung status quo.

Baca Juga: Pengeroyok Ketua Relawan Anies Harus Dihukum Berat, NasDem Sebut Masih Banyak Preman Bergentayangan!

"Kedua, “singkirkan pemain lawan”. Singkirkan lawan politik dengan cara kriminalisasi, suap, atau skandal. Ketiga, “ganti aturan mainnya”. Ubah peraturan negara untuk melegalkan penambahan dan pelanggengan kekuasaan," jelas Anies.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI