Verrell Bramasta Ngemis dan Cosplay Jadi Gembel di Jepang, Gara-Gara Kecopetan?

Risna Halidi Suara.Com
Kamis, 29 Desember 2022 | 12:48 WIB
Verrell Bramasta Ngemis dan Cosplay Jadi Gembel di Jepang, Gara-Gara Kecopetan?
Verrell Bramasta (Instagram/@bramastavrl)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Beberapa waktu lalu, Verrel membagikan cerita nahasnya yang mengalami kecopetan di sebuah gang di Shinjuku, Tokyo, Jepang.

Di Instagram, aktor berusia 26 tahun itu baru saja mengunggah video 'mengemis' di jalanan Jepang.

"Jadi gembel di Jepang (checklist) Setelah dicopet tas, dompet, paspor dan ATM (checklist)," tulis Verrell sebagai keterang video, Kamis (29/12/2022).

Ia terlihat duduk sembarangan, memegang bucket hat di tangan sembari berharap belas kasih orang dermawan.

Baca Juga: Aliando Kurang Nyaman Diminta Tanggapi Hubungan Natasha Wilona dan Verrell Bramasta, Ada Apa?

Video itu sebenarnya merupakan bagian dari lucu-lucuan saja. Apalagi Verrell nampak keren mengenakan setelan sweater mahal, keluaran brand Alexander McQueen seharga Rp16.5 juta lebih.

Video Verrel ngemis dengan gaya di Jepang pun menuai banyak komentar para pengikutnya.

"Gembel elit ya," tulis salah satu komentar.

"MasyaAllah ada-ada aja emang kelakuan ayangnya chindo jadi gembel ko pakaiannya tidak mencerminkan gembel. Kalo gembel kaya gitu mah gak ada yang ngasih. Nanti dibilang kerenan gembelnya sama yang ngasih duitnya," tulis warganet lain.

Verrell Bramasta ngemis di Jepang (Instagram)
Verrell Bramasta ngemis di Jepang (Instagram)

"Ganteng-ganteng kok ngenes banget ya," tulis warganet berbeda.

Baca Juga: Punya Perasaan ke Natasha Wilona, Aliando Ngegas Saat Nama Verrell Disebut

Sebelumnya, Verrell baru saja mengalami kejadiaan nahas ketika liburan di Jepang. Lelaki berusia 26 tahun itu mengaku kecopetan di kawasan wisata Shinjuku, Tokyo, Jepang.

"Ada-ada, tas gue dicopet orang di Shinjuku. Paspor, dompet, uang, credit card, ATM, semua ilang. Hasilnya sekarang udah empat jam di kantor polisi Jepang," tulis Verrell dalam unggahan, Rabu (28/12/2022) waktu setempat.

Dalam unggahan lain, Verrell menyebut bagaimana polisi setempat juga sulit membantunya dan terkesan tanpa harapan. Belum lagi kendala bahasa yang dirasakan oleh Verrell.

"Polisi-polisi di Tokyo awalnya juga susah bantu, terkesan hopeless, giliran Google nama baru dibantu, itupun juga udah tiga jam ditanya bolak balik untuk verifikasi dengan language barier yang sangat besar," tulis Verrell.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI