Suara.com - Artis Nafa Urbach belum lama inu pulang kampung ke Magelang. Selama di kampung halaman ibu satu anak itu membagikan kisah bagaimana bahagianya saat masih kecil tinggal di tanah kelahirannya.
Selain nyekar ke makam sang ayah, Nafa Urbach juga menghabiskan waktu bersama orang-orang tersayang. Dia juga tak lupa menyapa warga sekitarnya, pergi ke kondangan hingga healing menikmati udara segar Magelang.
Lantas seseru apa pengalaman Nafa Urbach saat berada di kampung halamannya? Berikut rangkumannya.
1. Tiba di Magelang, Nafa Urbach mengaku senang bisa pulang ke kampung halaman dan dapat sambutan hangat. Mantan istri Zack Lee ini juga diundang untuk menghadiri acara peresmian Kampung Pancasila Desa Ngadirojo.
Baca Juga: Nafa Urbach Ikut Soroti Kasus KDRT Eks Petinggi OVO: Hei Bapak, Kamu Jahat Sekali!
2. Sejak memutuskan terjun ke dunia politik, Nafa Urbach mencoba mengambil hati masyarakat dengan blusukan menyapa warga di kampung halamannya.
3. Nafa memang berdarah Jawa dan Jerman-Belanda, jadi tak heran apabila dia sangat fasih berbahasa Jawa sehingga tak kesulitan dalam berkomunikasi dengan warga Magelang.
4. Dalam balutan kebaya kutubaru, Nafa Urbach bertemu dengan sejumlah warga paruh baya dan memberi perlakuan yang hangat pada mereka.
5. Ibu satu anak itu juga tak lupa mengunjungi makam sang ayah ditemani keluarga dan sejumlah rekan mendiang ayahnya.
6. Selama berada di Magelang, Nafa terlihat bahagia menikmati hidup sederhana dengan minum kopi dan ngemil makanan ringan.
Baca Juga: Nafa Urbach Anggap Tak Penting Berita Video Kebaya Merah, Malah Rusak Citra Pakaian Khas Indonesia
7. Pelantun Deru dan Debu itu juga tampak menikmati suasana pedesaan, bermain dengan kambing di tengah lapangan.
8. Nafa Urbach memborong pisang dari penjual keliling dan sempat mencoba menaiki sepeda milik penjual tersebut.
9. Momen pulang kampung kali ini jelas membuktikan bahwa Nafa sama sekali bukan kacang yang lupa pada kulitnya, seperti yang ditudingkan netizen.
Itu dia deretan potret Nafa Urbach di kampung halaman. Sukses untuk karier politiknya!
Kontributor : Chusnul Chotimah