Suara.com - Untuk seorang artis, rambut adalah sebuah mahkota karena begitu berperan dalam menunjang penampilan. Tak heran kalau kebotakan menjadi salah satu masalah yang paling ditakutkan bagi kebanyakan artis, baik laki-laki maupun perempuan.
Seperti aktor Shandy Sjariff yang rupanya mengalami masalah kebotakan. Aktor 44 tahun ini awalnya mengalami rambut rontok sejak tiga atau empat tahun terakhir. Kelamaan, bintang sinetron Suara Hati Istri ini pun merasa rambutnya semakin menipis.
"Sebetulnya untuk rambut rontok sendiri sudah tahu pada saat mandi, habis mandi, trus sering pakai wax karena pekerjaan saya syuting, kok banyak rambut yang rontok. Lama kelaman itu di tahun kemarin makin parah," kata Shandy Sjariff, dalam ketarangan yang diterima Suara.com.
Shandy Sjariff pun khawatir rambutnya akan rontok lebih parah. Bintang sinetron Surga yang Kedua ini pun khawatir akan mengalami kebotakan parah dan tentu saja membuatnya tak percaya diri di hadapan kamera.
Baca Juga: Vincent Rompies Didaulat Jadi Duta Sobat Lebat, Apa Itu?
Shandy Sjariff pun kemudian mencari informasi untuk mengatasi kebotakan. Dari sang istri, Phylsa Idroes, Shandy kemudian berkonsulktasi ke Farmanina Aesthetic & Hari Clinic.
"Terus kita datang, cobain waktu itu PRP (Platelet Rich Plasma). Ternayata saya baru tahu rambut saya mengalami penipisan dan ruang yang kosong," ujar Shandy Sjariff.
Shandy Sjariff kemudian menjalani terapi perawatan rambut rontok dan merangsang pertumbuhan rambut lewat metode PRP sebanyak lima kali.
PRP sendiri meripakan perawatan yang dilakukan dengan mengambil sedikit darah dari tubuh pasien sendiri. Darah tersebut diolah dengan mesin khusus. Nantinya, elemen darah yang diambil kaya akan kandungan faktor pertumbuhan.
Itu merupakan cerita setahun lalu. Baru-baru ini, Shandy Sjariff menjalani transplantasi rambut di Farmanina. Sebelumnya Shandy melakukan konsultasi dengan Dokter Nina dari Farmanina. Ia pun setuju untuk tranplantasi rambut, karena tak perlu melakukannya di luar negeri.
Baca Juga: Ini Alasan Mengapa Banyak Lelaki Alami Kebotakan Seiring Bertambahnya Usia
Sebagai proses awal, Shandy menjalani pengambilan donor rambut di kepala bagian belakang hampir tiga sampai tiga jam. Kepala bagian depannya (hair line) lalu digaris atau digambar oleh dr Nina. Selanjutnya Shandy menjalani proses transplantasi rambut.
Menurut dr Nina, para pasien menjalani tranplantasi rambut di Klinik Farmanina dengan menggunakan metode DHI (Direct Hair Implantation) Medical Group sejak 2016. Menurutnya, DHI saat ini menjadi teknik yang terbaru dan yang terbaik. Tingkat keberhasilannya lebih tinggi sekitar 97 persen.
Terkait transplantasi rambut, dr Nina menambahkan bahwa ini bukan operasi. Proses yang dilakukan dalam transplantasi rambut kepada pasien adalah teknik memindahkan jaringan dan akar rambut ke daerah yang terjadi kebotakan.
"Di klinik ini, semua prosedur transplantasi rambut ditangani oleh dokter yang telah memiliki sertifikasi dari Akademi DHI, bukan oleh asisten dokter," tutur Dokter Nina.