Suara.com - Karen’s Diner adalah restoran asal Australia yang belum lama buka di Indonesia, tepatnya di Jakarta. Restoran unik tersebut sejatinya akan diresmikan pada 20 Desember mendatang.
Walau belum diresmikan, tapi restoran yang sudah buka sejak 15 Desember kemarin ini telah menuai banyak pro kontra di kalangan netizen.
Karen’s Diner mengusung konsep unik yang membuat pelanggan mendapat pengalaman makan dengan service yang kasar dari para pelayan. Konsep ini pula yang membuat Karen’s Diner sukses besar di Australia.
Namun, sebaliknya di Indonesia Karen’s Diner dinilai tidak akan bertahan lama karena konsepnya tak cocok dengan kultur masyarakat. Kritik juga datang dari komika, aktor sekaligus sutradara Ernest Prakasa.
Baca Juga: Ernest Prakasa Sarankan Karen's Diner Indonesia Ditutup
Biar nggak makin penasaran tentang restoran ini, simak dulu deretan fakta Karen’s Diner yang menawarkan sensasi makan dengan pelayanan yang kasar berikut.
1. Asal Australia
Seperti diungkap sebelumnya, Karen’s Diner adalah restoran yang pertama dibuka di Australia dan didirikan oleh Aden Levin dan James Ferrel.
Resto tersebut sudah buka sejak Oktober 2021 ketika pembatasan aktivitas masyarakat karena Covid-19 di Sydney, Australia. Usaha unik ini segera berkembang dan bahkan sudah memiliki tujuh cabang hanya dalam waktu satu tahun.
2. Good Food Terrible Service
Baca Juga: Go! Go! Curry Sajikan Rasa Kari Autentik dari Kanazawa Jepang, Bedanya Sama Restoran Lain Apa?
Konsep yang diusung adalah good food terrible service. Konsep itu menghadirkan pelayanan galak dan kasar dari para pelayan ketika melayani pelanggan.
Semua pelayan yang bekerja di Keren’s Diner akan membawakan pesanan pelanggan dengan sikap yang kasar seperti orang marah, judes, hingga kasar. Bahkan tak jarang para pelayan juga akan mengejek pelanggan yang datang.
3. Dari Bahasa Slang
Nama Karen dalam restoran ini merujuk pada bahasa slang yang diartikan sebagai orang yang suka mengeluh. Di Barat, istilah Karen diberikan pada mereka yang memiliki sifat menyebalkan karena merasa dirinya paling benar. Ditambah sikapnya juga kasar dan sering mengeluh.
4. Menu Karen’s Diner
Menu yang ditawarkan di Karen’s Diner adalah makanan cepat saji seperti burger, Chicken, juga aneka hidangan yang menjadi ciri khas resto cepat saji.
Di Indonesia sendiri menu andalan Karen’s Diner adalah burger, sehingga restoran ini berkolaborasi dengan Bengkel Burger ketika buka cabang di Indonesia.
5. Pelayan Karen's Diner Indonesia Gak Galak?
Konsep Karen’s Diner yang unik dengan menghadirkan sensasi makan dengan service galak ternyata dirasa tidak berjalan dengan baik di Indonesia. Para pelayan dirasa kurang mampu menyampaikan konsep tersebut saat melayani pelanggan.
Bahkan pelayan Karen’s Diner Indonesia dinilai kurang jutek. Sampai-sampai ada netizen yang usul agar mengganti pelayan Karen’s Diner dengan pegawai puskesmas justru lebih jutek.
6. Banjir Hujatan
Kendati dalam konsepnya memang judes dan kadang mengejek pelanggan tapi pelayanan di Karen’s Diner Indonesia dianggap keterlaluan. Pasalnya salah satu pelayan kedapatan melakukan body shaming.
Hal itu terungkap dari video yang ramai beredar di media sosial, yang menunjukkan seorang pelayan melakukan body shaming pada pelanggan. “Muka lu tuh kayak pantat panci,” ungkap salah satu pelayan Karen's Diner dalam salah satu video yang diunggah di Instagram @bengkelburger.
7. Cringe dan Tak Cocok di Indonesia
Slogan yang diusung oleh Karen’s Diner Indonesia sendiri adalah Great Burgers and Very Rude Service.
Walau sudah diketahui bahwa restoran ini akan menghadirkan sikap tak menyenangkan dari para pegawainya tapi menurut netizen terlalu banyak tindakan tak sopan yang dianggap tak cocok di Indonesia.
Mulai dari menuang es terlalu banyak sampai mencomot kentang pelanggan. Lantaran hal ini Karen’s Diner Indonesia dianggap lebay dan cringe sehingga disebut tak akan bertahan lama.
Itulah sederet fakta Karen’s Diner yang baru akan diresmikan beberapa hari lagi tapi sudah banjir hujatan karena penerapan konsepnya yang dinilai kurang pas.
Meskipun konsep perlakuan kasar sukses di luar negeri tapi hal itu dianggap tidak cocok di Indonesia. Bagaimana menurutmu? Ada rencana mau mampir ke Karen’s Diner?
Kontributor : Safitri Yulikhah