Suara.com - Ariel Tatum membuka hal yang selama ini dipendamnya selama berkarier di dunia hiburan sebagai seorang artis. Dia mengaku setelah menginjak usia remaja ada aspek toxic dari dunia hiburan yang sempat membuatnya merasa tidak nyaman berada di dalamnya.
Hal tersebut diungkap perempuan bernama asli Ariel Dewinta Ayu Sekarini melalui YouTube pribadi Daniel Mananta. Bintang film Selesai itu saat pertama kali berkarier di dunia hiburan di usia 8 tahun hal tersebut tidak dirasakan. Namun di saat remaja baru dia merasakan itu sangat mengganggunya.
"Ketika aku sudah beranjak dewasa, baru sadar 'kok gini ya'? Kok lingkungannya seperti ini'. Kok ada banyak norma-norma yang entah dibuat sama siapa yang rasanya kok aku dituntut untuk ikutin," terang Ariel Tatum seperti dikutip di YouTube Daniel Mananta Network.
Hal tersebut membuat Ariel merasa tidak suka bekerja di dunia hiburan. Bahkan dia juga tidak nyaman dengan para pelaku-pelaku di dalam lingkungan tersebut.
Baca Juga: Ariel Tatum Pernah Akui Nicholas Saputra adalah Pria Idamannya, Kode Keras?
"Di usia aku sudah belasan, baru ada kayak 'kok aku nggak nyaman dekat sama orang-orang ini, dalam lingkup kerja ini," kenang Ariel.
Perempuan 26 tahun itu juga merasa orang-orang yang ada di lingkungan tempatnya bekerja seperti bermuka dua.
"Aku nggak tahu apa hanya di dunia entertainment, cuma aku rasa ada banyak tuntutan-tuntutan. Dan banyak sekali orang-orang yang aku merasa bermuka dua, bersikap itu tergantung dengan siapa mereka bicara gitu," jelas Ariel.
Berada dalam lingkungan tersebut membuat Ariel sempat berpikir untuk bersikap baik terhadap orang yang baik padanya saja.
"Saat itu aku punya cara pikir, untuk dapat bertahan di industri ini, jika orang baik kepadaku, aku akan lebih baik lagi, tapi jika kamu jahat, maka kamu berhadapan dengan orang yang salah," jelas Ariel.
Baca Juga: Ariel Tatum Ungkap Isi Hati tentang Bobroknya Dunia Artis, Tak Menyangka sampai Dibeginikan
Namun belakangan Ariel menyadari bila hal tersebut salah. Dia pun meninggalkan cara berpikirnya seperti itu.
"Aku mencoba ganti mentality aku. Gue mau jadi apa sih, mau jadi orang baik yang memang baik, hati gue enggak mau diisi dengan kebencian. Apa pun yang orang lakukan, mau jahat mau baik, lu nggak akan bisa mendefinisikan gue sebagai manusia, I define myself," terang Ariel.