Suara.com - Ernest Prakasa ikut memberikan pendapatnya terkait RKUHP yang baru saja disahkan dan menuai penolakan dari banyak pihak. Namun pembicaraan mengenai KUHP baru kini jadi berkaitan dengan terorisme. Ada apa?
Seperti diketahui, bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Bandung, menjadi pemberitaan utama hari ini, Rabu (7/12/2022). Di media sosial, potret motor yang digunakan pelaku sebelum melakukan aksinya jadi viral.
Pelaku bom AS (34) menggunakan motor dengan sebuah kertas yang ditempelkan di bagian depan. "KUHP-HUKUM syirik/kafir. Perangi para penegak hukum setan. QS. 9:29," tertulis dalam kertas tersebut.
Viralnya tulisan di motor milik pelaku terorisme membawa kekhawatiran tersendiri. Pengguna media sosial rupanya takut apabila kontra terhadap KUHP akan dianggap berada di sisi teroris yang menolak hal sama.
Baca Juga: Ledek Korban Adu Jotos Jefri Nichol, Ernest Prakasa Dihujat dan Dianggap Dukung Kekerasan
"Konon katanya ini motor yg dipakai pelaku. Baca tulisannya, hati-hati nanti ada narasi menolak KUHP=sepemikiran/mendukung terorisme," tulis akun @bimaprawira.
Namun Ernest Prakasa tak memusingkan kekhawatiran tersebut. Dengan tegas, sutradara Cek Toko Sebelah ini menolak KUHP maupun terorisme.
"Saya menolak KUHP yang problematik itu. Saya tidak mendukung terorisme. There, simple," tulis Ernest Prakasa melalui akun Twitter @ernestprakasa.
Di sisi lain, protes terhadap sejumlah artis yang mengiklankan reformasi KUHP juga sedang ramai dituliskan pengguna Twitter. Artis-artis yang ketahuan mengiklankan KUHP di antaranya adalah Tissa Biani, Arif Muhammad 'Mak Beti', hingga Edho Zell.
Kontributor : Neressa Prahastiwi
Baca Juga: Jagoin Argentina di Piala Dunia 2022, Ernest Prakasa: Keren, Gondrong-Gondrong!