Suara.com - Soleh Solihun merupakan salah satu sosok yang memiliki banyak pengetahuan soal musik. Soleh bahkan sempat menjadi wartawan, saat bergabung di majalah Rolling Stones.
Namun rupanya, Soleh Solihun sempat menjadi sosok yang mengharamkan musik. Ia bahkan menutup telinga tiap kali mendengar alunan musik.
"Gue dulu menganggap musik haram," kata Soleh Solihun di Podcast Vindes, yang diunggah Senin (5/12/2022).
Soleh Solihun cilik mulai menganut keyakinan itu setelah lulus dari pesantren kilat.
Baca Juga: Pesan Soleh Solihun untuk Komika di Joyland Festival: Jangan Ngomong Jorok dan Bahas SARA
"Gue pernah ikut pesantren kilat sebulan, nah di pesantren itu dibilang musik haram. Kecuali bunyi-bunyian yang dikeluarkan suara laki-laki atau alat musik dari kulit binatang," ujar Soleh Solihun.
Keyakinan itu Soleh Solihun bawa hingga tumbuh remaja. Anggota The Prediksi sampai menolak ajakan teman yang ingin mengajaknya mendengarkan musik semasa kelas 1 SMP.
"Haram, haram," tutur Soleh Solihun sambil menutup telinga.
Pandangan Soleh Solihun tentang musik berubah setelah mendengar karya-karya Iwan Fals. Di tahun yang sama, ia mulai mau mendengarkan lagu meski hanya dari beberapa musisi.
"Ya gue pikir, Iwan Fals kan Muslim. Jadi kayaknya Allah enggak akan terlalu marah. Makanya gue cuma dengarin Iwan Fals sama Slank," imbuh Soleh Solihun.
Baca Juga: Joyland Festival Digelar di Jakarta, Tampilkan Thundercat Sampai Secret Number
Soleh Solihun baru benar-benar menepikan ajaran tentang musik haram setelah duduk di bangku kuliah.
"Enggak peduli lah mau haram juga, yang penting enak," ucap Soleh Solihun.
Selain Iwan Fals dan Slank, Soleh Solihun pun tumbuh sebagai salah satu penggemar musik punk, Sex Pistols dan Ramones di antaranya.
"Gue telat dengarnya, baru dari tahun 1999," kata Soleh Solihun.