Suara.com - Di tengah proses cerai dengan Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika atau Ambu Anne, Dedi Mulyadi terus terjun ke lapangan memberikan bantuan untuk para korban terdampak gempa Cianjur.
Bahkan, Dedi sempat absen hadiri sidang mediasi di Pengadilan Agama Purwakarta karena sibuk berada di lokasi terdampak gempa.
Seperti yang terlihat dalam vlog di Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel ini, Dedi Mulyadi terlihat mendatangi beberapa tenda pengungsi korban gempa. Selain berikan bantuan seperti pakaian dan sembako, Dedi juga sempat berbincang dengan para pengungsi di dalam tenda.
Ada momen menarik ketika Dedi Mulyadi masih berada di dalam tenda. Seorang perempuan mencuri perhatian Dedi hingga akhirnya ditanya-tanya.
"Teteh anaknya mana?" kata Dedi bertanya dikutip Jumat (2/12/2022). Lihat video lengkapnya di bawah ini.
Si perempuan tersebut rupanya belum menikah. Sambil bercanda, dia minta dipromosikan lewat Youtube Dedi Mulyadi.
"Belum nikah pak? Mau sekalian promosi pak," katanya sambil tertawa.
Dedi Mulyadi kemudian memasang gestur lemas. Di kesempatan tersebut, dia kemudian curhat colongan atau curcol mengenai nasib rumah tangganya kini.
"Saya tuh denger yang mau nikah suka lemes. Karena saya yang sudah nikah juga ripuh," ujarnya terkekeh.
Dedi Mulyadi lantas hendak berpamitan. Tapi niat itu malah tak disambut. Pengungsi di dalam tenda minta agar Dedi belama-lama di sana.
"Ya harus lama-lama atuh gimana. Saya takut kecantol orang sini," ujarnya memberi kode yang lagi-lagi disambut tawa.
Dedi Mulyadi akhirnya tak jadi beranjak. Dia malah ngobrol dengan para pengungsi, terutama si teteh tadi.
Banyak pertanyaan yang diajukan Dedi Mulyadi pada perempuan tersebut, mulai dari pekerjaan hingga usia.
Si teteh ternyata bekerja di sebuah perusahaan distributor pupuk. Usianya kini 21 tahun.
"Saya pikir 27 (tahun). Soalnya kalau 21 kejauhan, saya 51, bedanya 30," kata Dedi masih berguyon.
Sontak, terdengar suara jika Dedi Mulyadi dan perempuan tersebut mendapat restu meski usia beda jauh. Belakangan diketahui, orang yang nyeletuk masih saudara si teteh tadi.
"Biarin pak, direstuin kok pak," katanya.
Semua tertawa, termasuk Dedi Mulyadi. Obrolan mereka di dalam tenda pun semakin hangat.
Dedi Mulyadi bahkan sempat berkelakar jika dia dan si teteh bisa jadi pasangan yang cocok. Ini berawal saat Dedi bertanya sudah berapa lama perempuan tersebut bekerja di perusahaan distributor pupuk.
"Sudah 2 tahun pak," jawab si teteh.
"Cocok dengan saya di komisi IV (DPR RI), bidangnya pupuk," respons Dedi sambil tertawa.
Obrolan terus dilanjutkan. Dedi Mulyadi sampai sadar bahwa dia lupa mau beranjak dari sana.
"Ini saya mau pulang jadi nggak jadi nih," katanya disambut tawa pengungsi.