Suara.com - Nia Ramadhani merilis sebuah novel yang menceritakan kisah hidupnya dari kecil hingga kejadian ditangkap polisi karena penyalahgunaan narkotika jenis sabu.
Novel berjudul, Cerita Ade ini baru diadakan acara soft launching pada 30 November 2022. Di acara itu, Nia Ramadhani menceritakan proses pembuatan novel tersebut.
Tidak hanya itu, dia juga mengungkap rasa harunya hingga bisa menuliskan cerita hidupnya dalam sebuah novel.
Penasaran seperti apa suasana soft launching novel kisah Nia Ramadhani? Berikut rangkumannya.
Baca Juga: Uang Bukan Segalanya, Ardi Bakrie Punya Masalah Serius dari Kecil Sampai Bikin Syok Nia Ramadhani
1. Nia Ramadhani dengan bangganya mempersembahkan novel yang didalamnya mengisahkan tentang dirinya sejak kecil hingga sekarang.
2. Novel Cerita Ade itu disunting oleh penulis ternama Pidi Baiq yang diketahui sebagai penulis novel populer Dilan.
3. Nia Ramadhani selalu didampingi suaminya kapan pun dan di mana pun baik susah maupun senang seperti saat launching novel Cerita Ade.
4. Tatapan Ardi Bakrie menunjukkan kalau betapa bangganya dia pada istrinya yang kini sudah bangkit lagi setelah terpuruk karena narkoba.
5. Ada momen haru saat Nia tak bisa menahan air matanya di acara soft launching novel barunya.
Baca Juga: Nia Ramadhani Ungkap Dirinya Dirundung Banyak Masalah, sampai Takut Saat Tinggalkan Anak
6. Nia Ramadhani juga terus disupport ibu kandung dan mertua yang selalu hadir di setiap momen berharganya.
7. Tak hanya keluarga, sahabat Nia Ramadhani juga sangat mendukung aktivitas positif yang sedang dilakukan artis 32 tahun ini.
8. Sebagai orang yang ada di hidupnya sejak kecil, ibu dan saudaranya termasuk orang paling spesial dan memiliki pengaruh untuknya.
9. Acara soft launching novel barunya juga dibantu tim yang luar biasa sehingga acaranya berjalan lancar.
10. Banyak yang nggak sabar ingin membaca kisah Nia Ramadhani dalam novel yang diramu oleh Pidi Baiq.
Nah, itu tadi deretan potret Nia Ramadhani soft launching novel. Gimana ingin beli dan baca novel Nia Ramadhani juga nggak?
Kontributor: Nur Khasanah