Suara.com - Aksi bungkam para sineas Tanah Air terkait isu Arawinda Kirana merebut suami Amanda Zahra turut menjadi sorotan warganet. Banyak yang bertanya-tanya apakah mereka sengaja diam sebagai bentuk dukungan pada sang aktris.
Setelah sekian lama, akhirnya ada satu yang berani mengomentari kasus Arawinda Kirana. Upi Avianto sutradara film Sri Asih mempertanyakan keberadaan Guiddo Ilyasa Purba yang diyakini penyebab utama dari keributan ini.
"Kasus yang satu itu, lakiknya kemana sik? Enak banget jadi tuh orang," tulis Upi Avianto dikutip dari unggahan Twitter pribadinya, Rabu (30/11/2022).
Sebagaimana diketahui, Arawinda Kirana dituding menjalin hubungan gelap dengan Guiddo Ilyasa suami Amanda Zahra. Namun agensi Arawinda menegaskan bahwa aktrisnya hanya korban dan tidak pernah ingin merebut suami orang.
Upi Avianto bersuara tepat setelah Kite Entertainment merilis pernyataan yang dianggap melindungi dan membela Arawinda Kirana habis-habisan.
Warganet senang Upi Avianto tak seperti sineas lainnya yang memilih bungkam dan tetap mempromosikan film baru Arawinda, Like & Share. Namun tidak sedikit yang mencibir Upi karena terkesan hanya menyalahkan Guiddo Ilyasa.
"Please jangan kayak sineas lain yang pada bungkam ya kak aku heran dari sutradara kondang sampe artis papan atas pada ngelindungin si Ara," komentar akun @@larassssss***.
"Sineas sineas, aktor aktris kenapa nggak ada satupun yang berani ngerujak Arawinda sih? Biasanya kalo ada kasus ginian kenceng loh omongannya. Gue udah muak bahwa statement si laki salah. Iya si laki salah tapi nggak liat kah kalo si Arawinda ini playing victim?" tulis akun @ciwinyash***.
"Lah kenapa nggak dicariin dari dulu? Sekarang butuh nyelametin si Ara biar nggak ke-cancel baru dicariin dah lakinya. Skenarionya gini amat. Dua-duanya salah udah dirujak dari dulu, seolah-olah yang cowok nggak kena rujak cuma karena orang-orang lagi rencana cancel film yang cewek," sahut akun @schrocatastr***.
Baca Juga: Bantah Jadi Pelakor Hingga Serang Istri Sah, Arawinda Kirana Dihujat Sampai Trending di Twitter
Kontributor : Chusnul Chotimah