Suara.com - Indra Tarigan dan Tessa Mariska turut hadir dalam sidang lanjutan Nikita Mirzani di hari ini, Pengadilan Negeri Serang, Senin (28/11/2022).
Baru tiba di sana, Indra Tarigan yang merupakan seteru Nikita Mirzani diserang oleh sejumlah preman.
"Terus tadi pas kita keluar (dari mobil), ada delapan orang preman ngejar mobil saya dan mobil saya dipukulin, spion dicopot. Banyak yang rusak mobil saya," kata Indra Tarigan dilansir dari Youtube Cumcumi, Senin (28/11/2022).
Karena itu, Indra Tarigan berencana melaporkan peristiwa penyerangan itu kepada Polda Banten untuk diusut.
Baca Juga: Batal Diundang Podcast, Denise Chariesta Ancam Bakal Buka Rahasia Deddy Corbuzier
Indra Tarigan mengatakan banyak saksi mata yang melihat kejadian penyerangan tersebut. Bahkan, delapan preman itu juga sengaja mencarinya karena sempat berteriak-teriak memanggil namanya.
"Karena saksinya juga lengkap, ada si ibu-ibu, ada si abang, ada supir saya tadi. Mobil saya bonyok dipukul. Dia teriak-teriak nyari saya, yang namanya Indra Tarigan mana gitu," ujarnya.
Indra Tarigan sendiri tak tahu alasan mereka mengejarnya. Ia mengaku tidak ingin berasumsi apapun hingga pihak berwajib menyelidikinya sendiri.
"Saya tidak tahu preman itu dari mana dan saya nggak mau berasumsi oknum itu siapa, biarkan nanti polisi dan penyidik yang menyelidiki siapa yang melakukan ini dan siapa yang menyuruh," kata Indra.
Tak hanya itu, Indra Tarigan mengatakan dua dari delapan preman itu nyaris menabraknya ketika akan keluar mobil setibanya di pengadilan.
Baca Juga: Profil Kukuh Adi, Komika Lulusan Skotlandia yang Sukses Skakmat Denise Chariesta
"Begitu saya buka mobil dan mau keluar dari mobil, ada dua orang mau nabrak saya tadi (pakai motor)," ujarnya.
Tessa Mariska mengatakan saat itu Indra Tarigan hendak turun dari mobil. Namun, ada dua orang yang naik motor seolah ingin menabrak, sehingga Indra Tarigan batal turun dari mobil.
Setelah itu, sekitar delapan preman menghampiri mereka yang berusaha kabur dengan merusak beberapa bagian mobil.
"Mau turun tadinya, bukan pintu mau ditabrak, kita nggak kasih. Kita tutup, kita kabur, mobil ditendangin, spion dicopot, dilemparin depannya," ujar Tessa Mariska.