CEO Promotor Konser We All Are One K-Pop Dilaporkan atas Dugaan Penipuan Rp 340 Juta

Rena Pangesti Suara.Com
Sabtu, 19 November 2022 | 10:10 WIB
CEO Promotor Konser We All Are One K-Pop Dilaporkan atas Dugaan Penipuan Rp 340 Juta
Konser We All Are One K-Pop [Instagram/@weallareone_official]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Park Jai Hyun, CEO PT Caution Live dilaporkan rekan bisnisnya Derpita Gultom terkait konser We All Are One K-Pop. Ia melaporkan bos promotor konser tersebut ke Polsek Tamansari, Jakarta Barat pada Kamis, 10 November 2022. 

Laporan dengan nomor LP/552/XI/2022 terkait dugaan penipuan. Total kerugiannya bahkan mencapai ratusan juta rupiah. 

Peristiwa bermula saat Derpita Gultom mentransfer Rp 340.748.000 ke rekening PT Caution Live pada 7 Oktober 2022. Tujuannya untuk menyelenggarakan konser We All Are One K-Pop yang berlokasi di Stadion Madya, 11 dan 12 November 2022. 

Namun, karena konser tersebut batal digelar, maka pelapor meminta uangnya kembali kepada Park Jai Hyun selaku terlapor. Namun bos dari promotor acara tersebut seolah menunda pembayaran hingga laporan dengan pasal 378 KUHP ini tidak bisa dihindarkan lagi.

Baca Juga: Para Pembeli Tiket Konser We All Are One K-Pop Minta Agar Uangnya Segera dikembalikan

konser We All are one K-Pop [Instagram/@weallareone_officiial]
konser We All are one K-Pop [Instagram/@weallareone_officiial]

Pihak vendor, PT Visi Musik Asia yang juga terlibat dalam acara konser We All Are One K-Pop juga mendukung langkah tersebut. Sebab mereka pun mendapat kerugian dari pihak PT Coution Live, dengan Park Jai Hyun sebagai direkturnya.

PT Visi Musik Asia awalnya diminta mengelola urusan lapangan untuk konser. Janjinya, vendor ini akan dibayar dalam bentuk komisi persentase dari total nilai produksi dan telah disetujui Direktur Park.

Dalam proses tersebut, Direktur Park memberikan perintah untuk menarik sebagian hasil penjualan tiket. Uangnya, digunakan untuk membayar kebutuhan pelaksanaan.

Konser We All Are One K-Pop [Instagram/@weallareone_official]
Konser We All Are One K-Pop [Instagram/@weallareone_official]

"PT Visi Musik Asia juga menagih pembayaran untuk jasa kerja lapangan. Tapi tidak ditanggapi dengan baik oleh Direktur Park dan tidak dibayarkan," kata Rizky Triadi, Direktur PT Visi Musik Asia.

Ia menambahkan, "Sudah (ada upaya mediasi) tapi digantung terus. Sampai sekarang tidak dibayar sama sekali dan (panggilan) telepon tidak dijawab." 

Baca Juga: Konser We All Are One Dibatalkan, K-Popers Laporkan Park Jaihyun Atas Dugaan Penipuan

Kecurigaan tentang hal yang tidak beres berlanjut dengan adanya informasi dari pihak imigrasi. Menerangkan bahwa paspor Direktur Park ditahan.

"Beberapa perwakilan PT Coution katanya sudah ditangkap pihak imigrasi. Sedangkan Direktur Park masih dalam proses pencarian dan passportnya saat ini sudah ditahan," kata Fritz Paris Hutapea, konsultan hukum pelapor.

Konser We All Are One K-Pop [Instagram/@weallareone_official]
Konser We All Are One K-Pop [Instagram/@weallareone_official]

Sebagai informasi, konser We All Are One K-Pop tadinya akan menampilkan penyanyi Korea seperti Chen EXO, NMIXX hingga Bambam GOT7. Namun, acara yang seharusnya dihelat di Stadion Madya, GBK pada 11 dan 12 November 2022, batal digelar.

Sejumlah penonton yang sudah membeli tiket pun menagih pengembalian. Sejauh ini dari penyelenggara sudah menyediakan akses bagi mereka yang ingin melakukan refund.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI