Infografis
Suara.com - Marcello Tahitoe atau Ello sempat mengadu ke keluarga saat dirinya ditangkap karena kasus narkoba pada 2017 lalu.
"Ya gue telepon bokap gue kan. Gue jelasin kondisinya, kalau kayaknya ini gue begini deh," ungkap Marcello Tahitoe di kanal YouTube Daniel Mananta Network pada 12 November 2022.
Namun saat itu, Marcello Tahitoe malah mendapat reaksi yang mengejutkan dari sang ayah.
"Bokap gue ketawa," kenang Marcello Tahitoe yang disambut tawa Daniel Mananta.
Baca Juga: Blak-blakan! Ahmad Dhani Ngaku Tak Pernah Stres Selama Hidupnya: Gua di Penjara Aja dapat Duit
Tak hanya tertawa, Marcello Tahitoe juga diledek sang ayah saat mengabarkan dirinya tertangkap narkoba.
"Reaksinya cuma, 'Kenapa? Ketangkap kamu?' kisah Marcello Tahitoe.
Ternyata, keluarga Marcello Tahitoe sudah tahu bahwa sang penyanyi adalah seorang pemakai ganja.
Mereka juga sudah mengingatkan vokalis Dewa 19 itu akan bahaya mengonsumsi narkoba.
"Papa sudah lihat kamu kayak gitu, kita sekeluarga juga sudah tahu. Cuma kamunya dikasih tahu, tapi nggak berubah," tutur Marcello Tahitoe menirukan kata-kata sang ayah ketika itu.
Baca Juga: Khusyuk Ikut Tausiyah Ulama Amerika, Daniel Mananta Sah Mualaf?
![Marcello Tahitoe alias Ello dalam acara rilis liquid Roman Picisan Saltic Edition di Surabaya beberapa waktu lalu. [dokumentasi pribadi]](https://media.suara.com/pictures/original/2022/07/10/97141-marcello-tahitoe-alias-ello.jpg)
Hal yang mengejutkan lagi, bagi Marcello Tahitoe, keluarganya sama sekali tidak menunjukkan amarah saat tahu ia ditangkap.
Namun mereka juga memintanya bertanggung jawab atas perbuatan yang dilakukan.
"Jadi ya sudah, jalanin saja. Kami di sini kok buat kamu," terang Marcello Tahitoe.
Sebagai pengingat, Marcello Tahitoe terseret perkara narkoba pada 6 Agustus 2017.
Saat itu ia kedapatan menyimpan dua paket ganja di kediamannya di kawasan Jagakarsa, Jakarta.
Oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Marcello Tahitoe divonis sembilan bulan penjara dipotong masa tahanan pada Januari 2018.
Namun sisa masa hukumannya diganti dengan program rehabilitasi di Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO).
