Suara.com - Ikmal Tobing ternyata ikut jadi korban kekacauan dalam penyelenggaraan festival musik Berdendang Bergoyang di Istora Senayan, Jakarta pada 28 sampai 30 Oktober 2022.
"Kena di hari ketiga kan, Ahmad Band enggak jadi main," kata Ikmal Tobing, ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Senin (7/11/2022).
Ikmal Tobing yang kebagian menjadi drummer Ahmad Band pun kecewa atas pembatalan tersebut. Putra musisi senior Jelly Tobing ini mengaku momen tersebut sangat ia nanti-nantikan.
"Padahal senang banget, akhirnya dapat kesempatan main di Jakarta yang outdoor," ujar Ikmal Tobing.
Baca Juga: Ikmal Tobing Dukung Konser Dewa 19 di JIS Ditunda: Untuk Kebaikan Bersama
Ikmal Tobing juga memberikan sentilan keras pada promotor festival musik Berdendang Bergoyang yang disebut menjual tiket melebihi kapasitas arena.
"Yang gue dengar, maksimum penontonnya berapa ribu, tapi ternyata melebihi empat atau lima kali lipat," kata Ikmal Tobing jengkel.
"Ya lo agreement-nya gimana, ternyata tidak sesuai kan? Jadi ya harus diberhentiin. Apalagi sempat ribut juga malam itu, chaos karena penonton melebihi kapasitas," imbuh lelaki 33 tahun.
Ikmal Tobing lantas meminta promotor-promotor lain untuk belajar dari insiden di Festival Berdendang Bergoyang. Mengingat kini banyak pihak yang dirugikan akibat kelalaian promotor di acara tersebut.
"Perizinan harus jelas lah. Jangan sampai blunder saat hari H. Kan sering banget kayak gitu. Ternyata masih banyak promotor yang bandel. Khususnya di perizinan ya, itu sering banget," ucap Ikmal Tobing.
Baca Juga: 2 Tersangka Kasus Konser Berdendang Bergoyang Tak Ditahan, Alasannya?
Sebagaimana diketahui, Festival Berdendang Bergoyang mendapat sorotan sejak hari pertama pelaksanaan.
Di media sosial, tak sedikit penonton yang mengeluh karena harus berdesak-desakan akibat jumlah orang yang datang melebihi kapasitas arena. Beberapa di antara penonton yang datang bahkan sampai pingsan karena kesulitan bernapas.
Imbasnya, hari ketiga pelaksanaan festival musik Berdendang Bergoyang harus dicabut karena alasan keamanan. Dua penanggung jawab kegiatan tersebut juga ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan kelalaian yang menyebabkan orang lain terluka.