Suara.com - Coki Pardede ternyata jadi sosok istimewa selama menjalani program rehabilitasi narkoba di Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Jakarta. Ia dianggap bisa memimpin teman-teman sekamarnya dengan baik.
"Saat gue belajar jadi penengah, ternyata gue bisa menyenangkan semua orang. Semua merasa haknya dibela," kata Coki Pardede di program Diary Coki yang tayang pada Sabtu (5/11/2022).
Pengaruh Coki Pardede saat jadi koordinator kamar cukup berdampak positif. Teman-teman sekamarnya jadi mengikuti semua jadwal kegiatan di RSKO, termasuk salat lima waku.
Hal ini cukup ironi. Sebab Coki Pardede dikenal sebagai penganut agnostik, orang yang memiliki pandangan bahwa ada atau tidaknya Tuhan adalah hal yang tidak dapat diketahui.
Baca Juga: Tanggapi Lesti Kejora dan Rizky Billar Rujuk, Coki Pardede: KDRT Ladang Gimmick
"Waktu gue jadi koordinator kamar itu semua mau salat, semua mau ikut kelas," ujar Coki Pardede.
Teman-teman Coki Pardede bahkan tidak rela melepas sang komika saat program rehabilitasinya dinyatakan selesai.
"Saking puasnya, ketika tiba waktu gue pulang, mereka semua sedih," ucap Coki Pardede.
Beberapa teman sekamar Coki Pardede sampai menyumpahinya agar kelak kena kasus narkoba lagi dan kembali ke tempat rehabilitasi.
"Ada yang secara spesifik berdoa dengan mengatakan, 'Ya Tuhan, semoga Coki kena kasus lagi biar balik lagi ke sini'," kata Coki Pardede sambil tertawa.
Baca Juga: Coki Pardede Ungkap Sifat Jelek Ardhito Pramono saat Jalani Rehab Bareng
Coki Pardede ditangkap di kawasan Pagedangan, Tangerang pada 1 September 2021. Ia diamankan bersama barang bukti narkotika jenis sabu beserta alat hisapnya.
Namun oleh kepolisian, Coki Pardede saat itu dijatuhi hukuman rehabilitasi.