Suara.com - Rhoma Irama mengaku tak masalah anaknya melakukan dosa lain, contohnya Ridho Rhoma yang dijebloskan ke penjara karena narkoba. Namun ada satu dosa yang tidak akan dimaafkan si Raja Dangdut, yakni murtad.
Tampil di vlog Daniel Mananta, Rhoma Irama menegaskan bahwa seorang pendakwah bukan pemaksa atau penentu. Sekeras apa pun orangtua memberi peringatan, tidak menjamin anak mereka tidak akan melakukan kesalahan.
"Jangankan seorang Rhoma, jangankan seorang kyai, Nabi pun ketika berdakwah pada umatnya, eh anaknya nggak patuh," kata Rhoma Irama dikutip dari kanal YouTube Daniel Mananta Network, Kamis (3/11/2022).
"Yang penting, kita sebagai orangtua, dalam konteks keluarga, lakukan apa kewajiban orangtua, dan berikan hak anak," sambung penyanyi 75 tahun tersebut.
Setelah orangtua sudah memenuhi kewajiban mereka, apa yang diperbuat anak sepenuhnya tanggung jawab mereka.
"Tapi dalam kasus Ridho, saya sedih, tapi saya nggak marah, karena saya tahu hakikat kehidupan. Iman itu fluktuatif, tergantung pergaulan, tergantung apa yang dia dengar, apa yang dia geluti berhari-hari, itu akan berpengaruh pada fluktuasi iman," kata Rhoma Irama.
Pelantun Begadang itu memahami bahwa ada banyak godaan bagi yang bekerja di dunia hiburan, seperti Ridho Rhoma.
"Saya tahu banget tantangan entertainer itu apa, dan basic-nya (iman Ridho) memang tidak terlalu kuat. Kalau gedebuk jatuh, ya gue garuk kepala aja, rasain lu," ujarnya.
Rhoma Irama hanya akan marah pada anaknya jika mereka murtad, baik itu pindah agama atau ateis. Dia bahkan tak akan ragu memutuskan hubungan keluarga.
Baca Juga: Rhoma Irama Sebut Lagu Syahdu Bisa Sembuhkan Penderita Kanker
"Makanya saya it's okay (nggak masalah). Yang tidak boleh tuh, yang saya akan marah pada anak, ketika dia murtad, astaghfirullahaladzim. Ketika dia melawan Tuhan dalam arti kata substansial. Itu mungkin (bakal) putus hubungan," kata Rhoma Irama.
Kontributor : Chusnul Chotimah