Suara.com - Coki Pardede berbagi cerita tentang perjuangannya beradaptasi selama rehabilitasi narkoba di Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Jakarta.
"Gue harus bisa beradaptasi. Shock culture itu nggsk bisa gue jadikan alasan mengeksklusifkan diri dengan orang-orang yang ada di panti rehabilitasi," ungkap Coki Pardede di program Diary Coki pada 29 Oktober 2022.
Coki Pardede menerangkan, label publik figur membuatnya sulit diterima di lingkungan pasien rehabilitasi.
"Tantangan yang harus gue hadapi adalah embel-embel gue sebagai publik figur. Saya tidak merasa kalau saya artis, tapi kan itu tidak ada di pikiran anak-anak," terang Coki Pardede.
Baca Juga: Tretan Muslim dan Coki Pardede Pamit dari YouTube MLI
Apalagi dengan imej Coki Pardede yang dikenal punya gaya bercanda ekstrim, ia sempat dianggap sebagai potensi masalah baru di lingkungan tersebut.
"Imej gue kan anak-anak begajulan. Jadi pas pertama mereka masuk, senior-senior di sana itu sempat mempertanyakan ini anak rese apa nggak," kata Coki Pardede.
Beruntung bagi Coki Pardede, saat itu ada Anji yang juga sedang menjalani rehabilitasi di sana. Sang musisi lah yang membawa komika 34 tahun masuk ke lingkungan barunya.
"Jadi dia yang bridging gue ke anak-anak yang ada di panti rehabilitasi. Saat itu, Anji sudah jadi orang yang cukup berpengaruh di sana," papar Coki Pardede.
"Bang Anji waktu itu bilang, 'Ini teman gue. Dia aman kok, dia baik'," imbuhnya.
Baca Juga: Coki Pardede Disarankan Tretan Muslim Menikah dan Punya Anak, Biar Lepas dari Narkoba
Coki Pardede sendiri juga berusaha meluruskan bahwa dirinya tidak seburuk yang ada di pikiran masyarakat.
"Gue cuma ngeselin di konten kok, tidak di kehidupan sehari-hari," ucap Coki Pardede.
Sebagai pengingat, Coki Pardede ditangkap di kawasan Pagedangan, Tangerang pada 1 September 2021. Ia diamankan bersama barang bukti narkotika jenis sabu beserta alat hisapnya.
Oleh kepolisian, Coki Pardede saat itu dijatuhi hukuman rehabilitasi.