Imbas Tragedi Kanjuruhan, Gilang Juragan 99 Mundur dari Jabatan Presiden Arema FC

Minggu, 30 Oktober 2022 | 11:42 WIB
Imbas Tragedi Kanjuruhan, Gilang Juragan 99 Mundur dari Jabatan Presiden Arema FC
Bisnis Gilang Juragan 99. (Instagram/@juragan_99)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gilang Widya Pramana atau Juragan 99 membeberkan alasan mundur dari jabatan sebagai presiden Arema FC imbas Tragedi Kanjuruhan.

Melalui unggahan terbarunya di Instagram, Gilang Juragan 99 merasa gagal dalam menjalankan tugas sebagai petinggi Arema FC.

Unggahan Gilang Juragan 99 [Instagram/@juragan_99]
Unggahan Gilang Juragan 99 [Instagram/@juragan_99]

"Saya sudah berusaha yang terbaik, tapi akhir cerita berkata lain. Mungkin klub memerlukan sosok yang lebih baik," ujar Gilang Juragan 99.

Lantaran merasa gagal di sepak bola, Gilang Juragan 99 mengaku ingin fokus di bidang lain yang selama ini ia kerjakan.

Baca Juga: Arema FC soal KLB PSSI: Kami Setuju

"Saya rehat dulu, fokus ke keluarga dan kegiatan lain di luar sepak bola," tutur Gilang Juragan 99.

Suporter Arema FC memasuki lapangan setelah tim yang didukungnya kalah dari Persebaya Surabaya dalam pertandingan sepak bola BRI Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). [ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto]
Suporter Arema FC memasuki lapangan setelah tim yang didukungnya kalah dari Persebaya Surabaya dalam pertandingan sepak bola BRI Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). [ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto]

Namun yang pasti, Gilang Juragan 99 akan tetap bertanggung jawab untuk mendampingi keluarga korban Tragedi Kanjuruhan.

"Saya tetap mendukung keluarga korban dari tragedi yang tidak kita inginkan," ucap Gilang Juragan 99.

Sebagai pengingat, kekalahan Arema FC atas Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, Malang pada 1 Oktober 2022 memicu kemarahan Aremania yang datang menyaksikan pertandingan.

Usai peluit panjang dibunyikan, salah satu Aremania turun ke lapangan untuk mengutarakan kekecewaan dan disusul yang lain.

Baca Juga: Selain Arema FC, Sejumlah Klub Juga Dukung Percepatan KLB PSSI

Imbasnya, polisi langsung menembakkan gas air mata untuk mengurai massa. Sayang, asap dari gas air mata justru memenuhi tribun tempat Aremania yang tidak ikut melakukan protes.

Tembakan gas air mata juga yang diduga menimbulkan banyaknya korban jiwa dari Aremania yang masih berada di tribun suporter karena sesak napas.

Buntut insiden di Kanjuruhan saat itu, ratusan Aremania dinyatakan meninggal dunia. Sedang dari pihak kepolisian, dua anggota yang malam itu bertugas mengamankan pertandingan ikut menjadi korban.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI