Suara.com - Cancel culture atau budaya pengenyahan tengah menjadi pembahasan baru di tengah masyarakat Indonesia, khususnya di dunia maya.
Cancel culture umumnya terjadi pada public figure yang diduga atau terbukti melakukan suatu hal buruk, atau mengeluarkan pendapat yang melawan arus utama.
Menurut selebgram Clairine Clay, cancel culture bisa terjadi terutama pada seleb-seleb yang cenderung berbagi hidupnya secara berlebihan atau over sharing kepada publik.
"Mungkin orang yang sampai bisa ngelakuin cancel culture itu karena dia kecewa sama, 'wah idola gua selama ini, penggambaran gue ke dia itu sosok yang begini tapi ternyata dia begini'," kata istri Joshua Suherman itu.
Baca Juga: Bocah Penjual Telur Gulung Mirip Artis, Curi Perhatian Berkat Kelihaiannya
Namun Clairine mengaku dirinya tipe yang tak punya hati untuk memboikot seseorang hanya karena urusan pribadi mereka.
"Saya sendiri kurang ada hati tentang cancel culture itu ya namanya public figure dia tetep manusia dia tetep bisa salah dalam tanda kutip sialnya aja emang kehidupan dia terekspos," tambahnya saat ditemui awak media di kawasan Karawaci baru-baru ini.
Ia pun menyebut bahwa public figure seharusnya tidak mengumbar kehidupannya secara berlebih. Ia juga menyebut tak semua opini harus dilontarkan di media sosial.
"Aku dan Jojo (Joshua) tipe yang engga overshared apa pun dari dulu, ibaratnya jarang banget ekspose keluarga aku kecuali lagi ulang tahun atau apa jd emang menghargai privasi masing-masing aja," pungkasnya.
Baca Juga: Ikut Tren Foto ala Aktris Korea Selatan, Clairine Clay Disanjung Mirip Pemeran Ghost Doctor