Suara.com - Penyanyi Andien Aisyah membeberkan alasannya tetap bertahan dengan mantan pacarnya yang sudah bertindak kasar. Padahal dia sudah berkali-kal dianiaya.
"Akan sulit dicerna sama orang yang belum pernah merasakan. Waktu pertama dipukulin, aku sudah ngerasa, oh ini sudah nggak bener nih, pasti aku putusin. Memang aku putusin," kata Andien di program FYP yang tayang baru-baru ini.
Tapi dia menyebut sang mantan selalu minta maaf dan mengajak balikan. Tanpa sadar, dia pun setuju gara-gara merasa bersalah.
"Biasanya dia minta maaf nangis-nangis, sujud-sujud sampai sesak napas. Aku jadi merasa bersalah dan bertanggung jawab atas dia," tutur Andien.
Baca Juga: Cium Tangan Rizky Billar Sambil Tersenyum, Lesti Kejora Bungkam Ditanya Soal Trauma KDRT
"Karena menurut dia, cuma aku yang bisa mengubah. Jadi dia butuh bantuan aku buat berubah," sambungnya lagi.
Namun meski sudah diberikan kesempatan, Andien mengatakan lelaki tersebut masih mengulangi kesalahan yang sama.
"Ulangi lagi, ulangi lagi," ucapnya.
Andien menegaskan keputusannya bertahan kala itu bukan lantaran terlalu mencintai sang pacar.
"Aku coba flashback, sebenernya nggak bucin (budak cinta) juga sih. Karena balikan nggak terlalu cinta tapi lebih ke kasihan siapa yang nolongin dia selain gue. Walaupun harus mengorbankan diri," jelas Andien.
Baca Juga: Momen Rizky Billar Peluk Cium Lesti Kejora di Depan Publik, Netizen Salfok Tatapannya Penuh Rencana
Sampai akhirnya, Andien memilih menyerah dan mengakhiri hubungan setelah dinasihati sang ibunda. Orang terkasihnya itu mengingatkan bahwa Andien tidak harus bertanggung jawab atas hidup sang mantan.
Di momen itu, dia menyebut sejatinya tidaklah mudah. Andien butuh keteguhan yang kuat untuk memutus semua komunikasi.
"Keputusan memang ada di tangan masing-masing, tapi kita punya hak memiliki hidup lebih baik. Karena aku yakin kalau aku mempertahankan hidupku dengannya. Hari ini aku nggak punya hidup aku sekarang," bebernya.
Seperti diketahui, Andien mengaku dianiaya oleh mantan pacarnya ketika masih berpacaran selama sembilan bulan. Bukan cuma dipukul, dia pernah dicekik, disabet pisau hingga mendapat kekerasan fisik lainnya.