Suara.com - Keputusan boyband Bangtan Sonyeondan atau BTS untuk melaksanakan wajib militer mendominasi pembicaraan, baik antara K-ARMY, fans BTS di Korea maupun I-ARMY, fans BTS internasional yang berkunjung setelah konser BTS di Busan, sejak Sabtu (15/10), demikian dilaporkan wartawan BBC News Indonesia, Lesthia Kertopati, dari Busan.
Di Hybe Insight, museum dan gedung pameran milik Hybe -perusahaan agensi yang menaungi BTS- di Yongsan, Seoul, wajib militer BTS menjadi topik pembicaraan.
"Secara umum, ARMY mendukung keputusan para member untuk melaksanakan wajib militer. Mereka siap menanti BTS untuk kembali reuni di tahun 2025 mendatang. Bahkan, K-ARMY berduyun-duyun membeli gomushin atau sepatu tradisional khas Korea berwarna ungu, yang menjadi simbol perempuan Korea Selatan menanti pasangan mereka hingga selesai wajib militer," papar Lesthia, pada Selasa (18/10).
ARMY asal Korea, Min Jia menyebut dia akan bersabar menunggu BTS menyelesaikan wajib militer (wamil) mereka.
Baca Juga: Jin BTS Putuskan Jadi yang Pertama Wamil, Ini Tanggapan Big Hit Entertainment
"Hanya tiga tahun, saya bisa menunggu," ujarnya.
Sementara Joan, ARMY asal Kanada mengatakan wamil para member BTS bisa menjadi momen baginya untuk menabung.
"Tiga tahun untuk menabung agar bisa datang lagi ke Korea dan menonton mereka bertujuh konser," sebutnya.
Baca juga:
- Politisi Korea Selatan ajukan revisi UU wajib militer untuk bintang K-pop
- BTS umumkan 'cuti sementara' dari dunia hiburan
Keputusan BTS bergabung dengan wajib militer Korea Selatan dan meninggalkan "army" -- sebutan untuk komunitas fans berat mereka -- dipaparkan agen mereka.
Baca Juga: Anggota Tertua di BTS, Jin Jadi yang Pertama Mendaftar Wajib Militer
Konfirmasi ini mengakhiri perdebatan bertahun-tahun tentang apakah bintang K-pop ini kemungkinan dibebaskan dari wajib militer.
Di Korea Selatan, semua pria berbadan sehat berusia 18-28 tahun harus mengikuti program tersebut sekitar dua tahun.
Tujuh anggota BTS telah diizinkan untuk menunda dinas militer sampai mereka berusia 30 tahun. Yang tertua, Jin, saat ini berusia 29 tahun.
Dia akan memulai persiapan mengikuti wajib militer itu pada bulan depan, ungkap manajemennya, Senin (17/10).
Enam anggota BTS lainnya - yang termuda berusia 24 tahun - juga berencana untuk mengikuti jejak Jin.
Korea Selatan mempertahankan program wajib militernya terutama karena negara itu secara teknis masih berperang dengan tetangganya yang memiliki senjata nuklir, Korea Utara.
Baca juga:
- BTS di sampul majalah Time: grup K-Pop yang 'ambil alih' dunia
- 'Saya bisa saja menjadi bintang K-Pop, tapi saya memutuskan untuk mundur'
Grup Band ini sebelumnya mendapat penundaan wajib militer.
Hal itu terjadi pada 2020, saat parlemen Korea Selatan meloloskan undang-undang yang memungkinkan para bintang K-pop untuk menunda tugas wajib militer hingga usia 30 tahun.
Pengumuman tentang kepastian BTS bakal mengikuti wajib militer ini datang hanya beberapa bulan setelah mereka mengumumkan bahwa mereka akan cuti, di mana beberapa anggotanya akan menjalani proyek masing-masing.
Grup K-pop ini telah menjadi artis terlaris di dunia selama dua tahun terakhir. Mereka dikenal dengan lagu-lagu hits yang ceria seperti Dynamite dan Butter.
Mereka juga meraih sanjungan lantaran dukungan terhadap kesehatan mental bagi anak-anak muda.
Dilihat oleh banyak orang Korea Selatan sebagai harta nasional - beberapa anggota parlemen telah menyarankan agar grup musik ini dapat diberikan pengecualian dari wamil sehingga mereka dapat terus tampil.
Pengecualian semacam itu telah diberikan kepada peraih medali Olimpiade dan bintang olahraga berprestasi lainnya, musisi klasik, dan penari.
Namun, pernyataan dari manajer BTS pada Senin (17/10) mengatakan para musisi ini nyaman untuk menjalankan tugas barunya.
Jin - yang awalnya mengajukan upaya penundaan - telah membatalkan permintaan itu, ujar agensinya.
Pengumuman ini menunjukkan bahwa band tersebut kemungkinan tidak akan lagi tampil bersama setidaknya selama beberapa tahun.
"Baik perusahaan maupun anggota BTS akan berkumpul kembali sebagai sebuah grup sekitar 2025 setelah mengikuti komitmen mereka atas wajib militer," kata perusahaan manajemen mereka dalam sebuah pernyataan.
Menteri Pertahanan Korea Selatan, saat membahas nasib band ini pada Agustus silam, menyarankan agar kelompok itu masih bisa tampil saat mengikuti wajib militer.
"Akan ada cara untuk memberi kesempatan mereka berlatih dan tampil bersama," kata Lee Jong-sup.