Dengan Suara Bergetar, Paris Hilton Bongkar Pengalaman Alami Pelecehan Seksual di Sekolah

Risna Halidi Suara.Com
Rabu, 12 Oktober 2022 | 13:45 WIB
Dengan Suara Bergetar, Paris Hilton Bongkar Pengalaman Alami Pelecehan Seksual di Sekolah
Paris Hilton (Tara Ziemba / AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Paris Hilton mengaku pernah mendapat pelecehan seksual saat menyenyam pendidikan di salah satu sekolah di Utah, Amerika Serikat.

Berbicara kepada New York Times baru-baru ini, perempuan berusia 41 tahun itu bercerita pengalamannya dikurung dan dilecehkan saat masih remaja di sekolah berkonsep asrama.

Paris Hilton. [Michael Tran/AFP]
Paris Hilton. [Michael Tran/AFP]

Saat itu, kata Hilton, pihak sekolah secara mendadak melakukan pengecekan serviks dengan para staff memasukkan jari ke kemaluan siswi.

"Sangat larut malam, sekitar pukul 3 atau 4 pagi, mereka akan membawa saya dan gadis-gadis lain ke sebuah ruangan dan mereka akan melakukan pemeriksaan medis," kata Hilton, ditulis Rabu (12/10/2022).

Paris Hilton mengakui bahwa saat 'pemeriksaan' itu dilakukan, tidak ada dokter yang mendampingi, hanya para staff sekolah yang kemudian meminta para siswi untuk berbaring di suatu tempat.

Dalam video wawancara yang beredar, suara Paris Hilton pun bergetar sembari menceritakan masa-masa sekolahnya dulu.

"Saya tidak tahu apa yang mereka lakukan, tetapi jelas mereka bukan dokter. Dan itu benar-benar menakutkan, itu adalah sesuatu yang benar-benar telah saya blokir (lupakan) selama bertahun-tahun."

Dia melanjutkan, "Tapi itu (memori) selalu kembali, dan saya memikirkannya. Dan sekarang, melihat ke belakang sebagai orang dewasa, itu pasti pelecehan seksual."

Ketika berusia 16 tahun, orangtua Paris Hilton yaitu Rick dan Kathy Hilton mengirim putri sulung mereka ke Sekolah Provo Canyon di Utah.

Baca Juga: Fakta-fakta Kasus Pelecehan Seksual Rex Orange County: Korban Anak di Bawah Umur

Itu dilakukan karena Paris dianggap sebagai anak nakal yang suka memberontak. Paris berada di sekolah itu selama 11 bulan sebelum akhirnya dibawa pulang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI