Suara.com - Nita Thalia tak sadar bahwa dirinya mengalami kerusakan saraf otak sejak lima tahun lalu. Sebab gejala awal yang ia rasakan hanya sakit kepala.
"Jadi saya pikir kayak sakit kepala biasa saja," kata Nita Thalia di kawasan Cawang, Jakarta, Rabu (12/10/2022).
Ditambah lagi, Nita Thalia memang sudah biasa mengalami sakit kepala sebelum divonis kerusakan saraf otak. Sehingga dia menganggap sebagai sakit kepala biasa.
"Saya kan sering bergadang, telat makan. Saya juga nggak pernah minum vitamin, terus dari kecapekan juga sering sakit kepala," katanya.
Baca Juga: Idap Penyakit Langka, Nita Thalia Habiskan Rp 5 Miliar untuk Berobat
Karenanya, Nita Thalia tidak langsung melakukan penanganan khusus bila sakit kepala itu tiba-tiba datang.
"Jadi tiap kambuh ya minum obat warung saja. Kan saya orangnya nggak manja, yang kalau sakit sedikit ke dokter," ujarnya.
Sampai akhirnya, Nita Thalia coba memeriksakan diri ke dokter lima tahun lalu dan mendapati kerusakan saraf otak tersebut. Dia kaget karena penyakit tersebut sudah di level 2.
Dari hasil pemeriksaan saat itu, Nita Thalia mulai diminta ikut terapi dan memperbanyak konsumsi vitamin. Namun sang pedangdut memilih tidak melanjutkan pengobatan setelah enam kali terapi.
"Saya pikir sudah sembuh, sudah nggak berasa kan," kata Nita Thalia.
Baca Juga: Idap Kerusakan Saraf Otak, Nita Thalia Sedih Pikirkan Anak: Dia Sudah Tak Punya Ayah
Dari situ, kondisi kerusakan saraf otak Nita Thalia makin parah hingga sempat mengganggu aktivitasnya.
"Sempat beberapa kali pas pulang syuting itu saya sampai pingsan kan. Akhirnya ya sudah, dokter suruh bedrest total, nggak ada kegiatan apa pun. Harus terapi rutin juga sampai benar-benar pulih," kata Nita Thalia.
Kini, kondisi kesehatan Nita Thalia berangsur normal. Namun tim dokter tetap membatasi kegiatan perempuan 40 tahun untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.