Sawang Sinawang, Suguhan Mathcore Ala Kartosoewirjo? yang Makin Unik

Yazir Farouk Suara.Com
Sabtu, 08 Oktober 2022 | 18:30 WIB
Sawang Sinawang, Suguhan Mathcore Ala Kartosoewirjo? yang Makin Unik
Cover album mini kedua Kartosoewirjo? yang berjudul Sawang Sinawang.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Band mathcore asal Jakarta Kartosoewirjo? memuntahkan album mini kedua bertajuk Sawang Sinawang. Jujur dalam bermusik namun tetap bijak melangkah agar tak digerus persaingan industri, adalah cetak biru band tersebut tiap kali melahirkan karya.

Sawang Sinawang mengangkat fenomena saat ini seperti pamer kekayaan di media sosial, padahal hasil berhutang, menipu, kriminal, dan korupsi. Benang merah itu masing-masing diwakili oleh empat komposisi yang dirangkum, yaitu Sawang Sinawang, Jumawa, Tolak Bala, dan Ruwet.

Konsisten dengan buku panduan, musik racikan Kartosoewirjo? kali ini bahkan terdengar makin unik. Namun kesan pertama yang muncul, tak seberisik dan gaduh seperti lima nomor di album mini pertama mereka, Mandi Darah Saudara Sendiri.

Satu contoh keunikannya, tengok saja Sawang Sinawang, komposisi yang ditunjuk sebagai tajuk album. Nuansa etniknya sangat kental via instrumen musik tradisional: kendang perkusi. Riff gitar jazz dan metal bergantian unjuk gigi.

Baca Juga: Memulai Tur Eropa di Rotterdam, Burgerkill Dijamu Dubes RI untuk Belanda

Di sana, distorsi gitar tak mendominasi. Meski tempo yang dimainkan masih super cepat. Selain tabuhan kendang, kemegahan Sawang Sinawang tak lepas dari isian drum dan bass sebagai fondasi. Anggunnya tiupan soprano saxophone turut menebalkan karakternya sebagai musik yang mewah.

Di album ini, Fatur, gitaris sekaligus orang di balik Kartosoewirjo? masih dibantu kolega musisi dengan otoritas bermusik berkelas.

Mereka adalah Franky Sadikin (bass), Matthew Guggemos (drum), Bara Setiawan (drum), Ucil Aweu (kendang percussion), dan Hairul Umam Nasution (soprano saxophone).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI