Suara.com - Film Blonde yang dirilis oleh Netflix belum lama ini menuai perhatian. Bagaimana tidak film tersebut mengangkat masa kelam artis Marilyn Monroe di dunia akting.
Andrew Dominik sutradara Blonde menyebut jika film garapannya itu adalah satu dari sepuluh film terbaik yang mengisahkan kehidupan Marilyn Monroe dalam sejarah perfilman.
Sayangnya film Blonde menerima kritik tajam dari kritikus film dan penggemar. Meski dihujani kritik, akting Ana De Armas menjadi hal yang paling dipuji dari keseluruhan film.
Bahkan potongan dialog Ana De Armas di akhir trailer resmi Blonde, paling tidak sudah menggambarkan sebagian besar perasaan Marilyn Monroe yang coba diangkat dalam film ini.
Penasaran seperti apa fakta film Blonde yang sampai hari ini film tersebut masuk 10 besar film yang banyak ditonton di Netflix.
1. Diangkat Dari Novel Fiski

Film Blonde diangkat dari novel fiksi karya Joyce Carol Oates dengan judul sama. Novelnya sendiri sudah terbit pada tahun 2000 silam. Latar yang diambil dalam Blonde adalah tahun 1950-1960an yang merupakan masa emas dari kesuksesan seorang Marilyn Monroe. Versi novel menceritakan kehidupan Marilyn, seperti hubungannya dengan sang ayah yang menolak kehadirannya. Ada pula cerita tentang dugaan pembunuhan terhadapnya. Sejumlah pria yang hadir dalam hidupnya juga dimunculkan tapi dengan nama samaran.
2. Berangkat Dari Gerakan Anti Kekerasan Seksual

Blonde digarap dan dilatarbelakangi oleh gerakan anti kekerasan seksual #MeToo. Seperti diketahui Marilyn Monroe adalah salah satu korban kekerasan seksual. Hal ini membuatnya mengalami masalah psikologis hingga menderita dan mengalami banyak kepedihan. Pergulatan psikologis Marilyn Monroe inilah yang coba diangkat Andrew Dominik dalam Blonde.
Baca Juga: Transformasi Ana De Armas Dandan 2,5 Jam Setiap Hari demi Mirip Marilyn Monroe, Bikin Pangling!
3. Butuh Waktu 10 Tahun Untuk Temukan Pemain Utama