Suara.com - The Woman of King merupakan film dengan pemeran kulit hitam yang rilis pada 4 Oktober 2022. Film yang dibintangi oleh Viola Davis ini mengangkat sejarah kelam tentang perbudakan.
The Woman King merupakan kisah tentang perjuangan dan kemenangan Agojie di Dahomey yang merupakan wilayah di Benin saat ini.
Dalam pembuatannya, The Woman King melibatkan Leonard Wantchekon, seorang profesor politik dan hubungan internasional di Universitas Princeton untuk menjadi penasehat sejarah.
Agojie benar-benar nyata. Eksistensi mereka muncul lebih dari satu abad. Sosok wanita kuat yang ada di Black Panther yakni Dora Milaje ternyata adalah sosok yang terilhami dari Agojie.
Kisah Agojie berawal dari Raja Ghezo dan Jenderal Nanisca memiliki hubungan unik. Nansica adalah tangan kanannya dan kerap menasehati Ghezo.
Nansica melihat adanya kengerian perbudakan. Ia pun meyakinkan Ghezo agar berhenti turut serta dalam perbudakan. Hal ini sulit karena kesejahteraan Dahomey sebagian besar kekayaannya berasal dari perdagangan budak.
Seperti yang sudah diketahui, negara Dahomey adalah negara yang cukup kaya. Dahomey merupakan negara yang maju dan berdaulat.
Film ini menyajikan kisah pada 1823. Saat itu, Raja Ghezo akhirnya membebaskan Dahomey dari perjanjiannya dengan Kekaisaran Oyo.
Agojie adalah gambaran sekelompok wanita pejuang yang kuat. Tentu saja ini bukan hadir dari ruang hampa, melainkan dari lingkungan sosial yang memberikan kesempatan perempuan untuk melakukan apa pun yang mereka inginkan termasuk pergi berperang.
Baca Juga: Sinopsis Film The Woman King yang Menceritakan Perjuangan Prajurit Wanita
Dahomey menjadi negara yang berangsur sempurna bagi perkembangan Agojie. Terdapat tiga poin yang membuat Dahomey menjadi tempat berkembangnya Agojie oleh Wantchekon yakni: